Mohon tunggu...
Rumah ZakatJakarta
Rumah ZakatJakarta Mohon Tunggu... Human Resources - Lembaga Amil Zakat indonesia

Lembaga yang mengelola dan menghimpun potensi dana zakat infaq dan shadaqah untuk pemberdayaan masyarakat indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gebyar Muharram di SD Juara Paragon Jakarta Selatan

31 Agustus 2019   08:31 Diperbarui: 31 Agustus 2019   08:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RUmJakarta -  Di penghujung bulan Dzulhijjah 1440 Hijriyah (30/8/2019) Allah masih memberikan kita umur panjang yang perlu kita syukuri dan selalu berazam memperbaiki diri di tahun-tahun berikutnya ke arah yang lebih baik. 

Jelang tahun baru Islam 1441 Hijriyah, umat islam biasanya melakukan berbagai kegiatan untuk menyambutnya, termasuk siswa SD Juara Paragon Jakarta selatan yang melakukan kegiatan lomba seperti : pildacil, tahfidz, cerdas cermat, adzan dan lain-lain sebagai bentuk 'fastabiqul khair'.

Sejatinya siswa-siswi paham akan program tahunan ini karena sudah tercantum dalam kalender pendidikan SD Juara Paragon Jaksel dan memang rutin dilakukan. Bulan ini tercatat tiga agenda besar yang dimiliki sekolah yaitu Qurban Juara, Festival Kemerdekaan dan Gebyar Muharram.

Siswa-siswi terlibat secara langsung dari semua kegiatan tersebut dan sangat menguras energi dan waktu mereka, sehingga persiapan sangat terbatas. Pendaftaran lomba dibuka. 

Persiapan yang singkat tidak menghalangi animo mereka untuk mendaftarkan diri. masing-masing siswa berlomba-lomba bahkan diantara mereka ada yang mengikuti lomba hingga 3 jenis lomba, Isy Karima misalnya yang mengikuti menjawab pertanyaan benar atau salah, pildacil dan tartil bacaan Quran.

Mereka sangat bersemangat sehingga tidak kenal istilah menyerah sebelum bertanding.

Lomba azan telah dimulai, jumlah peserta yang mencapai 43 orang siswa maju secara bergantian. suara lantang keluar dari corong speaker begitu menyentuh. siswa yang belum dapat giliran tak mau kalah, mereka berlatih dengan suara samar terdengar disudut-sudut musala sambil menanti panggilan, seolah mereka menghilangkan anggapan bahwa menunggu itu hal yang membosankan.

Beda lomba beda cerita, beda siswa beda cerita. Sumayyah kelas tiga yang mengikuti lomba tartil bacaan Quran menceritakan perasaannya usai dipanggil maju oleh juri, "Pak saya tadi gugup banget masa," kata dia sambil gemetar. Padahal menurut guru pengajar tahsinnya pada kesehariannya dia termasuk siswi yang dapat membaca lancar dan baik.

Lain halnya dengan Nisrina kelas tiga yang mengikuti lomba Pildacil, dia berpidato penuh percaya diri bahkan saat peserta yang lain menggunakan teks, dia malah enggan memegang teks.

Dalam menyambut pergantian tahun Hijriyah kali ini diharapkan bagi siswa dan kita semua dapat lebih baik dan mengevaluasi setiap yang kurang dari masa lalu. (Syamsuriadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun