Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Getting Familiar (Persiapan Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi)

9 September 2021   08:10 Diperbarui: 10 September 2021   22:10 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Planning is bringing the future into present so you can do something about it now ( Alan Lakein )

Tahun lalu, kami -- aku dan suami -- mendampingi si bungsu untuk persiapan seleksi masuk perguruan tinggi.

Situasi sungguh tidak normal. Wabah virus baru saja merebak. Separuh semester kedua saat si bungsu duduk di kelas 2 SMA ( kelas 11 ) dijalani dengan pembelajaran daring. Sekolah di rumah.

Menjelang dia naik kelas 3 SMA belum ada kepastian akan seperti apa pembelajaran dilangsungkan.

Duh. Timingnya koq ya pas dia akan menghadapi situasi besar dan berat semacam seleksi masuk perguruan tinggi pas sekolah diselenggarakan dengan cara darurat begitu.

Namun mengeluh saja tak ada gunanya. Waktu akan terus berjalan. Ada wabah ataupun tidak, seleksi itu akan tetap mesti diikuti.

Kami orang tuanya memutuskan untuk melibatkan diri lebih dalam dibandingkan dengan ketika kedua kakaknya menghadapi momen yang sama.

Kakak- kakaknya dulu menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi pada situasi normal. Kami tentu juga memantau, namun bagi si bungsu, sebab begitu banyak ketidak pastian dan juga jalur komunikasi yang sedikit tersendat atau kadang lebih lama dari biasanya, kami putuskan untuk tak semata menggantungkan diri pada program sekolah.

***

SMA tempat si bungsu bersekolah adalah sebuah SMA Negeri yang baik. Aku melihat bagaimana pihak sekolah berusaha dengan sungguh- sungguh agar pembelajaran bisa berlangsung baik. Tapi bagaimanapun, dengan jam belajar yang dipangkas, lebih pendek dari biasa, dan beragam kendala semasa pembelajaran daring, sudah bisa diduga bahwa sekolah akan banyak berfokus pada penyelesaian kurikulum yang wajib- wajib dulu. Tambahan- tambahan pelajaran maupun konseling pada murid terkait seleksi masuk perguruan tinggi kelihatannya akan sangat minimal.

Maka kami orang tuanya mesti mengambil peran lebih  banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun