Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tas Sekolah Anak, Urusan Siapa?

22 Februari 2016   00:02 Diperbarui: 22 Februari 2016   00:37 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak- anak kami sendiri, sejak kecil, dibiasakan untuk mengurus tas sekolahnya. Untuk menyiapkan sendiri buku- buku yang diperlukan hari itu di sekolah. Untuk memasukkan kotak bekalnya sendiri ke tas di pagi hari dan mengeluarkannnya lagi dari tas di siang hari sepulang sekolah.

Kami memiliki asisten rumah tangga yang membantu kami menjaga anak- anak. Tapi para asisten rumah tangga ini dengan tegas kami larang untuk membantu anak- anak mengurusi atau membawakan tas sekolah anak- anak kami. Kami jelaskan pada para asisten rumah tangga kami itu , apa alasannya sehingga mereka bisa memahami dan lalu menjalankan apa yang kami minta itu tanpa merasa bahwa mereka tak melakukan tugasnya dengan baik, mengingat pada saat yang sama pemandangan para orang tua dan pengasuh membawakan tas anak- anak menjadi pemandangan biasa.

Kami juga mengajarkan pada anak- anak untuk menanggung konsekwensi atas tindakannya. Jika dia tidak tertib dalam mempersiapkan buku atau keperluan lain untuk sekolah, dan akibatnya dia ditegur guru di sekolah atau nilainya dikurangi sebab, kami biarkan itu terjadi -- tidak kami buatkan alasan- alasan untuk menghindarkan mereka dari konsekwensi yang tak enak itu. Tujuannya, agar mereka bisa belajar bahwa kelalaian atau kemalasan itu membedakan hasil (dengan jika mereka tertib dan rajin) dan kelak tak lagi mengulangi kelalaian atau kemalasan yang sama.

Menurut pendapat kami, itu juga bagian dari pelajaran tentang tanggung jawab. Kemampuan untuk bertanggung jawab ini akan sangat mereka perlukan dalam perkembangan kepribadian mereka ke depannya.

***

Kembali pada ibu dan anak yang pagi- pagi kutemui di stasiun kereta, yang ibunya protes pada sang anak, mengapa anaknya yang sekolah tapi ibunya yang membawakan tas sekolahnya, he he.. menurutku, jika hal itu dianggap salah, maka yang salah ya ibunya.

Kenapa pula sang ibu membawakan tas tersebut? Mengapa dia tak membiarkan saja anaknya membawa tasnya sendiri ?

Membawakan atau mengurusi tas anak- anak akan ‘membebaskan mereka dari kesulitan’ saat mereka kecil, tapi mungkin dampak jangka panjangnya justru akan mengundang kesulitan, jika anak- anak itu berkembang menjadi anak yang tak paham tanggung jawab, kurang mandiri atau tak memahami konsekwensi atas tindakannya serta tak terbiasa untuk berusaha melakukan sesuatu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kalau sudah seperti itu, malah repot nanti. Lebih repot (dan lebih kasihan) dari sekedar membiasakan anak mengurus dan membawa tas sekolahnya sendiri saat mereka masih kecil...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun