Punya dukungan partai-partai besar seperti PDIP, Golkar dan PKB yang merupakan jawara-jawara Pemilu. Punya Akses Birokrasi seluruh Indonesia karena Presiden dan Mendagri berasal dari PDIP. Punya 95% Siaran Stasiun Televisi dan dukungan para konglomerat yang berada di belakang layar.
Institusi-institusi yang sebenarnya "diharamkan" terlibat di Pilpres juga kabar burungnya banyak oknum-oknum dari berbagai institusi seperti Bupati, Camat, Lurah, anggota Polri -TNI, KPU dan Bawaslu dan lainnya terkesan pro kubu 01.
Selain Mendagri yang menguasai Birokrasi Indonesia, sejumlah Elit Polri merupakan sahabat dari Megawati. Panglima TNI juga sahabat Jokowi dari Solo. Itu adalah fakta meskipun memang sangat sulit untuk mengatakan apalagi membuktikan Polri dan TNI terlibat dalam pemenangan Jokowi-Maruf.
Gambaran-gambaran itu hanya untuk menjelaskan betapa perkasanya kekuatan kubu 01 dalam Pilpres 2019 ini.
Kembali ke sub judul di atas dan tidak ingin menyoroti hal-hal lainnya, saya ingin fokus saja pada dukungan finansial dari masing-masing kubu.
Dikatakan 95% Siaran stasiun-stasiun televisi kita dikuasai kubu Jokowi-Maruf itu artinya kekuatan finansial kubu ini jauh di atas angin dari kubu 02. Selanjutnya kita lihat spanduk-spanduk Baliho yang menyebar di seluruh penjuru negeri.
Saya tinggal di Bekasi. Dalam 2 minggu ini saya melihat pemandangan seluruh Bekasi Kota dan Bekasi Kabupaten, yang dominan di jalan-jalan adalah Spanduk-spanduk dan Baliho-baliho kubu 02.
Jangankan membandingkan jumlah Baliho antara Baliho 01 lawan Baliho 02. Melawan Baliho milik Caleg Rieke Diah Pitaloka saja Baliho Prabowo-Sandi kalah banyak, apalagi melawan Baliho Jokowi-Maruf.
Kubu Prabowo-Sandi sejak awal sudah diketahui kondisinya oleh semua orang. Prabowo "ngap-ngapan" soal logistik dan tadinya tidak ingin maju ke Pilpres karena hal tersebut. Tapi karena didukung banyak pihak kemudian Prabowo mulai berani maju ke Pilpres 2019.
Makanya sejak awal Gerindra ingin mencapreskan Prabowo sudah mebuka rekening ke publik agar masyarakat membantu dana kampanye.
Selanjutnya kita lihat di media-media sosial betapa maraknya berita-berita Prabowo-Sandi mendapatkan bungkusan-bungkusan uang receh dari rakyat untuk membantu biaya kampanye. Pemandangan seperti ini bukan satu dua tetapi sangat banyak dan luput dari pemberitaan media resmi.