Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... A Man (XY) and a Mind Besides Itself

Bukan pakar, pemerhati, pengamat, apalagi figur publik. Tulisan saya lainnya ada di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Dunia Nevermore Academy di Jakarta

7 Agustus 2025   10:11 Diperbarui: 8 Agustus 2025   18:55 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk masuk ke perpustakaan ini, ada trik khusus yang bikin kami merasa benar-benar jadi bagian dari Nevermore. Kami harus menjentikkan jari sebanyak dua kali di depan patung Edgar Allan Poe, persis seperti adegan di serial!

Saat pintu rahasia terbuka, kami disambut suasana perpustakaan yang remang-remang dengan rak buku tinggi dan beragam foto. Rasanya seperti masuk ke dunia lain.

Di sini, kami diberi waktu selama dua menit untuk mengambil beberapa foto, seolah sedang melakukan penyelidikan rahasia bersama Wednesday.

di dalam Nightshade Library (dok.pribadi)
di dalam Nightshade Library (dok.pribadi)

Masuk ke Kamar Wednesday dan Enid

Lanjut ke area Student Dorm, di sini ada replika kamar Wednesday dan sahabatnya yang ceria, Enid. Kontrasnya begitu kuat, persis seperti di serial.

Di satu sisi, ada kamar Wednesday dengan nuansa gelap, alat musik cello, dan mesin tik kuno yang sering dia gunakan untuk menulis. Di sisi lain, kamar Enid dipenuhi warna-warni cerah yang membuat suasana terasa lebih hidup.

kamar Enid (dok.pribadi)
kamar Enid (dok.pribadi)

Ada juga si tangan "The Thing" yang setia menemani keluarga Addams. The Thing bisa dipakai untuk properti foto-foto.

foto bersama The Thing (dok.pribadi)
foto bersama The Thing (dok.pribadi)

Menantang Diri di Arena Panahan

Sebelum keluar, kami mampir ke instalasi terakhir: arena panahan sederhana. Meskipun saya bukan ahli, peralatan yang disediakan sangat ramah untuk pemula.

Kami masing-masing diberi dua kesempatan untuk mencoba memanah. Rasanya cukup menantang, tapi juga menyenangkan. Meskipun bidikan saya tidak bullseye, tapi setidaknya saya sudah mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun