Apakah para petugasnya akan tetap semangat melayani dengan senyum dan ramah? Apakah kebersihannya akan tetap terjaga? Apakah kedatangan keretanya akan tetap on time?
Saya pribadi, agak pesimis sih. Bukan berarti saya meragukan komitmen para pekerja transportasi umum, tapi ini soal mentalitas publik secara keseluruhan.
Kita tahu sendiri lah, kalau ada layanan gratisan, kadang menomorduakan kualitas. Yang bayar saja kadang masih menomorduakan kualitas, apalagi yang gratis.
Nah, saya takut hal yang sama terjadi di transportasi umum kita. Kalau sudah gratis, atau saking murahnya sampai terasa gratis, bisa-bisa nanti jadi jorok, nggak teratur, dan yang paling parah, jam operasionalnya jadi semrawut.
Pelayanan Itu Mahal Harganya!
Kalau tarifnya jadi Rp1 atau gratis, saya curiga nanti di jam-jam sibuk bakal makin gila-gilaan penumpangnya. Antrean bakal makin panjang, desak-desakan di dalam gerbong makin parah, dan yang paling bikin saya males, kebersihan bisa dikorbankan.
Saya sih setuju banget kalau Pemprov Jakarta mau mendorong masyarakat pakai transportasi publik. Itu tujuan yang mulia. Tapi kalau caranya dengan menggratiskan atau bikin jadi Rp1 setiap hari, saya kok jadi mikir ulang ya.
Ada harga yang harus dibayar untuk pelayanan yang prima. Para petugas yang bekerja keras, perawatan fasilitas, listrik, dan segala tetek bengeknya itu kan butuh biaya. Kalau dananya cuma dari subsidi pemerintah, apakah akan terus berkelanjutan, bagaimana kalau dananya seret?
Lebih baik tarifnya tetap ada, tapi dibuat semurah mungkin, yang penting terjangkau oleh semua kalangan. Mungkin Rp2.000 untuk TransJakarta atau Rp5.000 untuk LRT dan MRT, asalkan pelayanannya tetap kelas satu.
Percayalah, kenyamanan itu harga mati bagi banyak pengguna transportasi, termasuk saya. Lebih baik bayar sedikit lebih mahal tapi dapat pelayanan maksimal, daripada gratis tapi hati dongkol di jalanan.
Jadi Rumor Ini Gimana Dong?
Sampai tulisan ini diunggah, rumor ini masih jadi rumor. Belum ada pengumuman resmi dari Gubernur DKI Jakarta, Dinas Perhubungan, atau PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, maupun TransJakarta.
Jadi jangan terlalu cepat senang atau terlalu cepat khawatir. Kita tunggu saja kabar resminya. Kalaupun nanti beneran jadi Rp1 atau gratis, semoga saja pihak terkait sudah memikirkan matang-matang segala konsekuensinya, terutama soal kualitas pelayanan.