Nah, kalau telur gulung yang dijual abang-abang, ini ceritanya beda lagi. Dia adalah representasi sejati dari street food Indonesia.
Proses pembuatannya yang unik, mulai dari telur dan terigu yang dikocok, dituang ke minyak panas, lalu digulung cepat pakai tusuk sate, itu jadi tontonan tersendiri.
Apalagi kalau abangnya sudah jago, gerakannya cepat dan cekatan. Dari jauh aja sudah kecium aroma telurnya yang gurih bikin ngiler.
Apa sih yang bikin telur gulung ini beda dunia sama egg rolls? Pertama, kesegaran. Telur gulung itu dibuat on the spot, panas-panas langsung disantap. Sensasi gurih telurnya bercampur dengan aroma minyak yang khas, plus bumbu pelengkap yang bisa kamu pilih sendiri.
Kedua, harganya yang ramah di kantong. Dengan duit recehan, kamu sudah bisa kenyang dan puas. Ini yang bikin telur gulung jadi primadona di kalangan pelajar dan pekerja yang lagi jajan hemat.
Telur gulung ini juga punya nostalgia tersendiri. Banyak dari kita yang punya kenangan masa kecil bareng jajanan ini. Pulang sekolah mampir ke abang-abang penjualnya, rebutan sama teman siapa yang duluan.
Rasa telur gulung itu bukan cuma soal rasa di lidah, tapi juga soal memori dan pengalaman. Dia bukan cuma camilan, tapi juga bagian dari budaya jajanan kita.
Beda Kelas, Beda Rasa, Tapi Sama-Sama Bikin Bahagia
Jadi jelas banget kan, egg rolls dan telur gulung itu dua entitas yang sangat berbeda meskipun namanya punya arti yang sama.
Satu adalah camilan kemasan yang elegan dan praktis, satunya lagi adalah legenda jajanan kaki lima yang punya jiwa tersendiri.
Egg rolls lebih cocok buat yang mau ngemil santai di rumah atau sebagai suguhan pas ada tamu. Gampang dicari di minimarket mana pun.