Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Liburan ke Pantai Jetis Purworejo

18 November 2024   12:29 Diperbarui: 18 November 2024   12:57 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu sedang berkunjung ke Purworejo, Jawa Tengah, dan ingin menikmati suasana laut, Pantai Jetis mungkin terdengar seperti destinasi yang menjanjikan. Tapi sebelum kamu memutuskan untuk ke sana, ada baiknya simak pengalaman saya berikut ini, biar kamu nggak kecele seperti saya. 

Wajib Bawa Kendaraan Pribadi

Pertama-tama, kalau mau ke Pantai Jetis, pastikan membawa kendaraan sendiri. Serius, ini penting banget. Kenapa? Karena transportasi umum ke sana itu hampir tidak bisa diandalkan.

Menurut informasi dari driver GoCar yang saya tumpangi, sebenarnya ada bus rute Kutoarjo--Ketawang, tapi cuma sampai gerbang pantai di Jalan Daendels. Dan itu pun jarang sekali. Selama pulang pergi, saya hanya melihat bus itu sekali saja.

Dari gerbang, kamu masih harus jalan kaki sekitar 1,7 kilometer buat sampai ke pantai. Jalan sejauh itu? Aduh, sudah kebayang ngos-ngosannya.

"GrabCar atau GoCar bisa dong?" Bisa sih... untuk perjalanan dari Purworejo atau Kutoarjo ke pantai. Tapi masalah muncul saat saya mau pulang. Tidak ada driver yang beredar di sekitar area pantai. Padahal itu masih sekitar jam 12 siang.

Untungnya sopir GoCar yang saya tumpangi tadi sempat memberikan nomor kontaknya. Saat mau pulang dan tidak ada driver yang bisa/mau menjemput, saya pun mengontaknya. Beruntung dia mau.

Tapi ini kan bukan jaminan semua driver akan sebaik itu. Jadi kalau nggak mau ribet, ya bawa kendaraan pribadi.

Ekspektasi Taman Matahari: Bubar Jalan

Awalnya, saya tertarik ke Pantai Jetis karena melihat ada atraksi Taman Matahari di Google Maps. Di foto-fotonya, kelihatannya menarik banget. Tapi pas sampai sana, kenyataannya taman itu sudah tidak ada.

Menurut petugas yang jaga di sana, tamannya sudah tidak beroperasi karena sepi. Ya, sepertinya pantai ini hanya ramai kalau ada hari besar saja seperti Lebaran. Buktinya saya ke sana hari Minggu, pengunjungnya tidak padat.

Pantainya sendiri, gimana ya? Jujur, tidak seperti yang saya bayangkan. Pasirnya hitam dan banyak sampah, mungkin karena kurang perhatian dari pengelola. Ombaknya pun khas pantai selatan, besar dan tidak ramah untuk main air. Jadi kalau kamu sudah membayangkan bakal basah-basahan di laut, lupakan saja daripada diajak jalan-jalan ke kerajaan Nyai Roro Kidul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun