Mohon tunggu...
Rulin Dwi Wahyuningsih
Rulin Dwi Wahyuningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Penulis adalah guru MTs Negeri 1 Sampang, Kab.Sampang, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Melestarikan Bahasa Ibu Dimulai dari Keluarga

6 Februari 2023   08:32 Diperbarui: 21 Februari 2023   17:05 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lagi, kita akan memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Tongue Day) yang jatuh pada tanggal 21 Februari. Bahasa ibu merupakan bahasa asli atau bahasa pertama, yaitu bahasa yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan anggota masyarakat yang memiliki bahasa yang sama. 

Bahasa ibu identik dengan bahasa daerah karena bahasa ibu selalu berhubungan dengan suku atau etnis dari mana individu tersebut berasal. Misalnya, seseorang yang lahir di Madura dan berasal dari suku Madura, bahasa ibunya adalah bahasa Madura yang merupakan bahasa daerah setempat.

Indonesia memiliki banyak penutur bahasa daerah. Penutur asli dari masing-masing daerah tersebut tetap menggunakan bahasa daerahnya dalam percakapan sehari-hari. Meskipun masih banyak bahasa daerah yang masih digunakan oleh penuturnya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahasa daerah nusantara akan punah jika para penuturnya tidak lagi  menggunakan bahasa daerah atau mulai meninggalkan bahasa daerahnya.

Bahasa daerah atau bahasa ibu juga memengaruhi peradaban nusantara. Oleh karena itu, berbagai pihak harus berupaya keras untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah yang masih ada. 

Pemerintah daerah seharusnya juga memberikan perhatian lebih terhadap pelestarian bahasa daerah yang merupakan salah satu kearifan lokal dan kearifan budaya.

Selain itu, di tengah minimnya sekolah yang menyelenggarakan kelas bahasa daerah, peran keluarga menjadi salah satu pilihan strategis untuk menjadi gudang bahasa daerah karena orang tua memiliki waktu paling banyak dalam berinteraksi dengan anak-anak. 

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa ibu atau bahasa daerah di lingkungan keluarga antara lain adalah sebagai berikut.

1. Mengenalkan bahasa daerah kepada anak-anak sejak dini.

2. Selalu berkomunikasi dengan anggota keluarga dengan menggunakan bahasa daerah.

3. Memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa bahasa daerah adalah warisan budaya yang harus dilestarikan.

Mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak sejak usia dini memang sangat penting di era seperti sekarang ini, akan tetapi pelestarian bahasa ibu atau bahasa daerah juga sangat penting. Jika hal tersebut dilupakan, bisa jadi akan terjadi krisis bahasa daerah di berbagai wilayah Indonesia.

Dok.Rulin DW
Dok.Rulin DW

Jumlah bahasa daerah merupakan keragaman budaya bahasa yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda. Salah satunya adalah dengan mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak. 

Beberapa alasan pentingnya mengajarkan bahasa daerah kepada anak sejak dini adalah bahwa di Indonesia terdapat ratusan suku yang berbeda dan setiap suku tersebut memiliki bahasa daerah masing-masing yang unik dan memiliki ciri khas masing-masing.   Bahasa daerah daerah tersebut harus diwariskan kepada anak-anak  agar tetap lestari dan menjadi kekayaan budaya yang memperkaya khasanah budaya nusantara.

Tidak seperti bahasa Indonesia, bahasa daerah memiliki tingkat tutur yang digunakan untuk mengatur bagaimana para penuturnya berbicara. Misalnya tingkatan yang digunakan dalam bahasa Jawa, yaitu Ngoko dan  Krama Inggil. 

Tingkat tutur tersebut digunakan dalam konteks yang berbeda. Jika berbicara dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda tingkat tutur yang digunakan adalah bahasa Ngoko. Bahasa Krama Inggil digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih tua atau dituakan.

Bahasa daerah merupakan cermin kesantunan. Bahasa daerah dengan tingkatannya yang berbeda-beda membuat anak belajar untuk bersikap sopan kepada lawan bicaranya. Ketika anak berbicara kepada orang yang lebih tua seperti  guru, kakek, atau neneknya, anak menggunakan bahasa yang sesuai. Dengan demikian anak mulai membiasakan diri berbahasa dengan santun. Pada akhirnya anak-anak akan mengerti bahwa orang yang lebih tua harus dihormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun