Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Penutur Bahasa Sunda di Jawa Tengah Mendekati Kepunahan, Apa Sebabnya?

4 Juni 2021   10:05 Diperbarui: 4 Juni 2021   10:17 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang Sunda (cuturalsavage.wordpress.com)


Bahasa Sunda identik dengan bahasa yang dituturkan setiap harinya di wilayah Jawa Barat.

Ada fakta menarik, bahasa Sunda juga cukup banyak digunakan di wilayah Banten. Hal tersebut dapat dimengerti karena Banten yang kini menjadi propinsi sendiri, dulunya adalah bagian dari Jawa Barat.

Fakta menarik lainnya, bahasa Sunda ternyata juga ada sejumlah penuturnya di wilayah Jawa Tengah.

Terutama di wilayah Brebes dan sekitar Cilacap.

Salah satu desa di Jawa Tengah yang warganya menggunakan bahasa Sunda sehari-harinya adalah Desa Cijurig, di Kabupaten Banyumas.

Sebelum pulau Jawa ini dibagi-bagi kedalam wilayah administratif Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, penutur bahasa Sunda cukup berkembang subur di Dusun Cijurig. Bahkan sekitar 2-3 dekade yang lalu bahasa Sunda masih digunakan di sana.

Namun seiring dengan perjalanan waktu, jumlah penutur bahasa Sunda semakin mendekati kepunahan. 

Seorang Kepala Desa di wilayah itu bernama Bayu Setyo Nugroho menjelaskan semakin pudarnya bahasa Sunda di wilayahnya karena para penuturnya sudah semakin menua dan banyak yang meninggal dunia.

Generasi milenial di sana lantas hanya mengetahui bahwa bahasa lokal mereka adalah bahasa Jawa. Itulah yang menyebabkan bahasa Sunda di sana mendekati kepunahan.

"Yang tertinggal di sini hanyalah tanda-tanda bahwa dulunya di wilayah kami pernah hidup budaya Pasundan," kata Bayu.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Cece Subarna, mengatakan salah satu penyebab pudarnya bahasa Sunda karena adanya keharusan bahasa Jawa sebagai bahasa lokal setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun