Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Negara-negara Ini Sudah Melepaskan Masker, Indonesia Kapan?

30 Mei 2021   09:04 Diperbarui: 30 Mei 2021   09:25 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia masih jauh untuk melepaskan masker (merdeka.com)

"Indonesia belum bisa melepas masker," kata Dicky Budiman, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia.

Hal tersebut dikatakan Dicky menanggapi sampai saat ini sudah ada tujuh negara yang membebaskan masyarakatnya untuk tidak menggunakan masker lagi di tempat-tempat umum.

Setelah melakukan vaksinasi penuh (dua kali), kelima negara ini sudah mencabut larangan memakai masker, mereka adalah Israel, Amerika Serikat, Selandia Baru, Cina, dan Bhutan.

Menyusul kemudian Australia dan Korea Selatan yang meniru langkah Amerika Serikat.

Kendati demikian, Australia menerapkan lockdown secara parsial di wilayah yang dinilai mengalami peningkatan.

Korea Selatan berencana melepaskan masker mulai Juli mendatang. Kebijakan yang diambil pada Rabu (26/5/2021) itu sekaligus juga untuk mendorong lansia mau divaksin. 


Pemerintah Korea memiliki target minimal 70 persen vaksinasi dan sekitar 53 juta penduduknya.

Israel menjadi negara pertama dari mereka yang sudah membebaskan rakyatnya untuk tidak memakai masker lagi. Hingga saat ini, negara yang sedang disorot dunia karena konflik dengan Palestina itu sudah melakukan vaksinasi setidaknya 60 persen warganya.

Setelah melakukan vaksinasi, kasus di Israel menurun dari 10.000 kasus menjadi 200 kasus per hari pada Januari lalu.

Setelah Amerika Serikat melakukan sekitar 36 persen vaksinasi kepada rakyatnya, kasus Covid-19 di sana terlihat mengalami menurun.

Bahkan Presiden Joe Biden menyambut baik dan mendukung keputusan yang diambil oleh CDC (Center for Disease Control), atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat itu.

Joe Biden menyebutkan langkah tersebut sebagai "tonggak sejarah".

Para pakar juga sangat menyambut gembira apa yang diputuskan oleh CDC.

Beberapa dari para pakar itu menyebutkan ini adalah berdasarkan penelitian.

Di Selandia Baru hanya ada 26 kematian dari 2.600 kasus sejak mulai merebaknya virus Corona itu dua tahun lalu. Pemerintah dengan Perdana Menterinya di sana bergerak cepat.

Bahkan beberapa hari lalu di Auckland digelar konser yang dihadiri oleh lebih dari 50.000 orang tanpa mengenakan masker.

Cina negara tempat awal mula menyebarnya wabah ini juga sudah melepaskan maskernya karena hampir seluruh penduduknya divaksinasi.

Di Bhutan, bahkan kerajaan kecil yang terhimpit antara Cina dan India itu tidak mengenal istilah lockdown. Mereka sudah melakukan vaksinasi 90 persen penduduknya. Hanya ada satu kematian ditemukan di sana.

"Tidak, karena negara-negara itu terutama Israel, Korea, Selandia Baru, dan Australia, sudah dalam level pandemi yang terkendali dengan baik," kata Dicky, Jum'at (28/5/2021).

Dicky berpendapat Indonesia masih jauh untuk bisa tidak memakai masker lagi.

Dicky mengatakan negara-negara itu test positivity rate-nya sudah jauh di bawah 3 persen. Bahkan Selandia Baru dan Australia sudah dibawah satu persen, bukan lagi 5 persen.

Semakin kecil angka persentase test positivity rate, maka itu menunjukkan angka kasus positifnya semakin kecil.

Selandia Baru dan Australia dibawah 1 persen maka itu berarti hanya ada 1 kasus bahkan jarang dari 5 juta

Sedangkan angka test positivity rate di Indonesia selalu di atas 10 persen setiap tahunnya.

Hal tersebut menunjukkan jika angka kasus Covid-19 di negara kita masih belum terkendali.

Jika dilaporkan kasusnya ada 200 misalnya, tapi test positivity rate masih di atas 10 persen, maka kasusnya bulan 200. Bisa berkali lipat dari itu.

Menurut Dicky keberhasilan suatu negara mendapatkan kriteria berhasil mengendalikan pandemi bukan pada kesuksesan melakukan vaksinasi, akan yang utama adalah kecilnya angka test positivity rate.

Dicky mencontohkan Selandia Baru dan Australia yang jumlah vaksinasinya lebih sedikit dari negara lain, tapi test positivity rate-nya persentasenya kecil. Maka mereka dianggap sudah berhasil mengendalikan pandemi.

Indonesia dinilai masih jauh untuk mandiri mulai melepaskan masker.

"Yang utama adalah test positivity rate nya, lalu vaksin. 3T juga harus tetap diutamakan," kata Dicky.

Vaksinasi memang sangat penting untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Sehubungan itu  pada Jum'at (28/5/2021), Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan pandemi akan berakhir jika sudah mencapai cakupan minimum 70 persen vaksinasi.

Direktur regional yang sudah menjabat sejak Pebruari 2020 mengkhawatirkan adanya varian baru penyebaran Covid-19.

"Varian dari India lebih bisa ditularkan ketimbang varian Inggris," kata Kluge.

Disebarkannya vaksin dengan cepat adalah yang paling penting. Kluge menilai saat ini penyebaran vaksin di Eropa sebagai terlalu lambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun