Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Merdeka dari Indonesia Andalkan Minyak, Timor Leste Justru Kini Terjebak Mimpi

21 Februari 2021   11:03 Diperbarui: 21 Februari 2021   11:27 8299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penduduk miskin Timor Leste (rctiplus.com)

Dari proyek yang dinamakan Tasi Mane itu, Timor Leste mendapatkan royalti dari ladang Greater Sunrise senilai 50 miliar USD. Perusahaan minyak milik Timor, Timor Leste Gap memprediksi mereka bisa mendapatkan lebih banyak dari sana.

Namun kemudian mereka terjebak oleh Cina. Nilai proyek itu sangat besar, yaitu 16 miliar USD, atau sama dengan proyek yang diperuntukkan untuk dana pendidikan, kesehatan, dan pelayanan lainnya.

Namun kendala teknis harus dihadapi pada faktanya. Minyak ini harus diolah di darat, mau tidak mau harus dibangun pipa sepanjang 286 meter, melintasi laut sedalam 2.800 meter di pantai selatan.

Untuk itu Timor Leste meminjam banyak uang dari Cina. Bukan hanya cukup dengan membuat pipa itu, pipa itu juga berisiko mengalami kebocoran. Kalau sudah begitu, akan sangat sulit untuk diperbaiki.

Celakanya lagi Timor Leste diprediksi bisa bangkrut pada tahun 2027. Karena cadangan minyak mereka semakin sedikit. Angan-angan mereka untuk membangun negara dari minyak semakin pudar.

Angan-angan mereka juga mengharapkan proyek itu akan bisa menyerap lebih dari 12.700 lapangan kerja pada tahun 2028. 

Global Hunger Index juga menempatkan Timor Leste sebagai negara terlapar di dunia setelah Chad di Afrika Tengah.

Dulu mereka berani melepaskan diri dari Indonesia, dengan andalan kekayaan minyak bumi dan gas mereka, namun proyek Tasi Mane ini malahan justru menjadi jebakan mimpi yang tak kunjung nyata.

Kasihan sekali Timor Leste. Mereka belum pernah merasakan arti dari sebuah negara. Sejak abad ke 16 mereka dijajah oleh Portugis. Fretilin lantas mendeklarasikan kemerdekaan mereka pada 28 Nopember 1975. 9 hari kemudian, militer Indonesia menjejakkan kakinya untuk invasi di sana.

Mereka memang dapat menikmati kemerdekaannya. Namun sebuah negara?

Ketika mereka diterima menjadi anggota ASEAN yang 11 pada tahun 2011, mereka mengatakan itu sebagai sebuah mimpi. Pada saat itu, perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara itu dipimpin oleh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun