Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stempel Raja Berusia Tiga Abad Lebih, Sayang Benda Lainnya Lenyap Disapu Tsunami

1 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 1 Januari 2021   10:04 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stempel Raja Simeuleu (sumut.suara.com)

Dalam suatu pengesahan sebuah surat yang dibuat oleh seorang Raja, maka di akhir surat itu ada cap kerajaan sekaligus tanda tangan dari Raja yang bersangkutan.

Cut Maria (64) seorang warga Desa Suku Jaya, Kecamatan Simeulue Timur, Simeulue, Aceh, menjadi sosok yang penting. Lantaran Cut Maria hingga saat ini memiliki stempel kerajaan yang usianya sudah mencapai 320 tahun lebih.

Tentu saja stempel itu menjadi barang langka yang unik, semakin tua usianya semakin sangat bernilai dari segi historikal nya.

Seperti halnya manusia jaman teknologi sekarang ini menemukan barang-barang dari jaman Kerajaan-kerajaan masa dulu di Nusantara misalnya, semakin tua usianya maka akan semakin menarik, karena merupakan warisan dari nenek moyang kita dan sebagai bukti bahwa mereka pernah ada di masa benda-benda kuno yang ditemukan itu.

Di stempel kerajaan tadi ada tertulis tahun 1700 Masehi. Konon benda berharga itu adalah alat yang dimiliki dan kerap digunakan oleh Datoe Pamoentjak Imboh Bin Teuku Radja Datoe Pamoentjak Bandjar, beliau adalah raja Simeulue yang pertama.

Hal tersebut menjadi jelas berdasarkan pengakuan dari pemegang nya. Cut Maria mengakui dialah adalah cicit atau keturunan keempat dari Radja Datoe Pamoentjak Bandjar.

"Saya generasi keempat dari Radja, saya mendapatkannya dari orangtua saya, jadi saya berhak memegang amanah ini," ungkap Cut Maria.

Sebagai keturunan Radja tentunya Maria menjadi saksi dari suatu kebenaran yang legendaris. Lantaran Maria menjelaskan jika stempel itu terbuat dari bahan kuningan dan gagangnya dari kayu hitam. "Dipakai Raja untuk mengesahkan aturan atau atau amanah kepada para bawahan Raja, yakni raja-raja di 5 wilayah Simeulue," kata Cut, Oktober 2020 lalu.

Cut menjelaskan selain stempel itu ada peninggalan raja yang lain, yaitu senjata atau pedang bergagang emas milik sang raja, namun sayang benda berharga tersebut lenyap akibat tsunami yang melanda propinsi paling barat Indonesia itu.

Yanita Riska, keturunan lain Radja Datoe, mengatakan stempel yang tertera nama Raja dalam tulisan Arab itu hingga kini masih terpelihara dengan baik. "Tulisannya pun masih sangat jelas," katanya.

Nita, panggilan akrab Yanita Riska, menambahkan selain untuk tanda sah amanah raja, stempel tersebut juga dipakai untuk cap surat-surat undangan perayaan helat kerajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun