Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Komunitas Global Lega, Washington dan Teheran Mau Meredakan Ketegangan

10 Januari 2020   07:46 Diperbarui: 10 Januari 2020   07:51 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump (ABC.net.au)

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga telah membatalkan rencana lawatannya ke Timur Tengah. Lawatan itu dimaksudkan untuk meredakan ketegangan yang memanas antara Iran dan AS.

Warga Negara Indonesia sendiri yang ada di Timur Tengah diperkirakan berjumlah 1 juta orang, dan di Iran dan Irak ada 1.300 orang. Mereka bermukim di sana untuk berbagai kepentingan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah memanggil Wakil Tetap RI di PBB dan para Dubes di Timur Tengah terkait situasi ini.

Pemerintah juga sedang mempersiapkan sejumlah pesawat dan kapal TNI/Polri untuk mengevakuasi WNI jika sewaktu-waktu terjadi konflik terbuka

Menlu lewat Dubes RI di Iran sudah merencanakan evakuasi warganya dan telah melakukan sosialisasi rencana itu kepada WNI di kedua negara, Iran dan Irak.

Evakuasi seperti di atas pernah terjadi ketika timbul perang saudara di Yaman.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengiyakan serangan atas pangkalan militer AS Rabu dinihari WIB tersebut sebagai tindak balas atas serangan AS yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani.

Iran menyatakan puas telah melakukan balasan, di pihak lain AS pun lega tidak ada korban.

Para petinggi Iran, mengatakan jika AS membalas serangan rudal itu, maka Iran juga akan membalas kembali, Iran sudah membalas kematian Qassem.

"Sekarang tergantung kepada AS, kalau AS tidak menyerang lagi, maka masalahnya selesai," ujar Majid Takht Ravanchi, Duta Besar Iran untuk PBB.

Sesudah itu, dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (8/1/2020), Donald Trump mengatakan AS tidak berkeinginan menggunakan opsi militer, tetapi lebih kepada sanksi ekonomi tambahan kepada Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun