Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola

Laga Indonesia vs Malaysia yang Selalu Seru

5 September 2019   06:00 Diperbarui: 5 September 2019   07:22 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga Indonesia vs Malaysia selalu menyimpan cerita, kenangan, dan dramatis (indosport.com)

Tim Nasional Malaysia tiba di Jakarta pada Selasa (3/9/2019). Magribnya, mereka mengadakan latihan ringan di Lapangan A, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Penyerang naturalisasi asal Gabon, Sumareh, yang dikabarkan cedera, nampak ikut berlatih.

Sumareh yang menjadi warga negara Malaysia pada 2018 tidak turun saat Malaysia kalah 0-1 pada ujicoba 30 Agustus lalu melawan Yordania.

Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe nampak fokus memulihkan kebugaran usai laga melawan Yordania.

Patut dicatat, Malaysia kerap kesulitan menghadapi Timnas Garuda jika berlaga di Indonesia. Dari empat laga terakhir di tanah air, tim yang dijuluki Harimau Malaya itu selalu kalah, termasuk saat ditindas 1-5 di Piala AFF 2010.

Dalam menghadapi Indonesia, Kamis (5/9/2019) di GBK, pelatih Tan Cheng Hoe setidaknya masih mengkhawatirkan dua hal. Yaitu, faktor pendukung di stadion yang akan memberi tekanan kepada anak asuhnya. Untuk mengatasi itu, mereka sudah menghadirkan psikolog.


Dan yang kedua, Tan menilai skuad Indonesia kini lebih baik daripada Timnas Piala AFF 2018 lalu. "Mereka kini lebih baik dan mempunyai cukup banyak pemain naturalisasi," ujarnya.

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy mewanti-wanti para pemainnya agar tidak mudah terprovokasi atas tindakan memancing emosi dari para pemain Malaysia. Pelatih asal Skotlandia itu meminta agar tetap tenang dan rileks jika ada intrik.

Jika Malaysia ujicoba melawan Yordania, Indonesia melakukan dua kali pemanasan itu. Melawan tim divisi 2 Persika Karawang, menang 4-0 dan melawan Bhayangkara FC menang 2-0.

Di kualifikasi putaran kedua Piala Dunia 2022 zona Asia ini Indonesia bergabung di Grup G bersama tiga lainnya, Uni Emirat Arab, Vietnam, dan Thailand.

Sejarah Indonesia vs Malaysia

"Derbi Melayu" antara Indonesia dan Malaysia selalu saja menyimpan cerita menarik, penuh kenangan, dan dramatis.

Kendati serumpun, namun dalam sepakbola keduanya musuh abadi.

Konflik politik di era 60-an dengan kata-kata kecaman dari Presiden Republik Indonesia, Soekarno, "Ganyang Malaysia!" menjangkiti sepakbola. Pidato Soekarno tersebut menjadi penyemangat Timnas Indonesia saat bentrok dengan Timnas Malaysia.

Laga, baik di Jakarta maupun Kuala Lumpur, selalu dipadati penonton, sering muncul insiden-insiden kontroversial.

Sinyal itu menandakan duel antara Indonesia dan Malaysia bukan sekedar olahraga, namun pertaruhan gengsi kedua bangsa.

Rully Nere, mantan bek Indonesia yang main di final SEA Games 1987 di Senayan, mengatakan, setiap duel lawan Malaysia selalu muncul semangat berlipat. "Indonesia boleh kalah dengan yang lain, tapi tidak dengan Malaysia," Rully Nere mengibaratkan.

Apa yang dirasakan Rully Nere itupun diwariskan kepada yuniornya sekarang.

Dalam sebuah waktu, gelandang Hanif Syahbandi menyatakan, laga melawan Malaysia selalu sentimentil karena persaingan puluhan tahun. "Kami dalam kondisi siap, mohon doa dan dukungannya," ujarnya.

Jika merunut agak ke belakang, Malaysia kerap menjadi momok bagi Indonesia. Sakit hati akibat kalah dramatis 4-3 lewat adu penalti di final SEA Games 2011 di Senayan masih terasa. Kala itu, Indonesia yang dilatih Rahmad Darmawan bermain seri 1-1 sampai babak perpanjangan.

Sebelumnya, di penyisihan Grup A, Indonesia juga kalah tipis 0-1 dari Malaysia, sehingga Indonesia menjadi runner-up.

Andik Vermansyah masih ingat benar drama itu, "Sering nyesek, suporter di Senayan luar biasa, kita bermain bagus, tapi keberuntungan berpihak ke Malaysia," kata Andik.

Tak kurang kiper Kurnia Meiga yang mengawal gawang Indonesia saat itu penasaran, "Maafkan saya, karena tidak maksimal saat adu penalti," katanya.

Setahun sebelumnya, Indonesia juga digagalkan Malaysia yang menjadi juara di Piala AFF 2010. Leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Indonesia kalah 0-3. Kemenangan 2-1 Bambang Pamungkas dkk pada leg kedua di Senayan tentu tak mempunyai arti.

Upaya revans Indonesia di Piala AFF selanjutnya (2012) gagal, Indonesia kalah 0-2 di penyisihan Grup B di Stadion Shah Alam, Selangor.

Tahun berikutnya, 2013, dimana saat itu Indonesia masih dilatih Rahmad Darmawan dan Malaysia oleh Ong Kim Swee, Indonesia menang dramatis 4-3 di semifinal pada laga SEA Games Myanmar tersebut. Sebelumnya imbang 1-1.

Kurnia Meiga mementahkan dua eksekutor penalti, yaitu Shahrul Mohd Saad dan A. Thamil Arasu.

"Sempat terseok-seok di penyisihan, tapi akhirnya kita bisa ke final, luar biasa anak-anak," kata Rahmad Darmawan.

Sayang, di final Indonesia menelan pil pahit, kalah 0-1 oleh Thailand (Sarawut Masuk).

Dari 95 pertemuan sepanjang sejarah, Indonesia menang 39 kali, sedangkan Malaysia 35 kali, dan 21 kali seri.

Unggul head to head kemenangan, tapi Harimau Malaya lebih unggul di ajang-ajang resmi.

Harimau Malaya satu kali juara Piala AFF, sedangkan Indonesia belum pernah. Terbaik Indonesia, lima kali runner-up.

Tim kuning hitam tercatat enam kali membawa pulang medali emas SEA Games yaitu 2011, 2009, 1989, 1979, 1977, dan 1960.

Sementara Indonesia tercatat dua kali, yaitu 1991 dan 1987. Dua kali melangkah ke babak puncak, yaitu 2011 dan 2013.

Final 2011 yang sangat menyesakkan, final 2011 SEA Games di GBK Indonesia kalah.

Tambahan, di level klub, Malaysia juga lebih unggul dibandingkan Indonesia. Johor Darul Ta'zim FC juara Piala AFC 2015. Pencapaian terbaik Indonesia, Persipura Jayapura mencapai semifinal level kedua Asia itu pada 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun