Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juku Eja Menuntas Dendam atas Macan Kemayoran

7 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 7 Agustus 2019   06:57 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSM juara Piala Indonesia 2019 (bola.kompas.com)

"Itu Tisha di sana, dia nonton lagi," teriak salah seorang penonton di tribun.

Setelah Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria duduk di VIP Utama Stadion Andi Mattalatta, Selasa (6/8/2019) untuk menyaksikan laga final leg kedua Kratingdaeng Piala Indonesia 2019 antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta.

Sekjen PSSI sempat disoraki dan diusir penonton dari Stadion Andi Mattalatta, Tisha lantas meninggalkan bangku VIP Utama. Tapi kemudian, Tisha balik lagi. Dan Tisha akhirnya duduk di VVIP, yang terletak di atas VIP Utama.

Para suporter PSM menolak kehadiran Tisha, karena wanita itu dianggap sebagai mafia bola. Namun, Tisha duduk berbaur dengan para wanita lain yang menyaksikan, dan terlihat sesekali bertepuk tangan.

Laga sendiri berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan laskar Juku Eja. Sempat kalah 0-1 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Namun dengan kemenangan sekarang ini, PSM akhirnya menjadi juara Kratingdaeng Piala Indonesia 2019 dengan agregat menang 2-1.

Pasukan Darije Kalezic unggul ketika laga belum juga bergulir tiga menit. Berawal dari sepak pojok yang dilepas Wiljan Pluim, bola disundul Aaron Evans, si kulit bundar menyusur ke sudut sebelah kanan kiper, tanpa Andritany mampu menjangkau. 1-0 PSM unggul.

Dikejutkan dini, tim ibukota berusaha melakukan tekanan ke pertahanan Juku Eja. Akan tetapi, disiplinnya para pemain belakang tuan rumah, membuat Macan Kemayoran kesulitan menembus area belakang PSM.

PSM nyaris menambah keunggulan, ketika di menit ke 12, Benny Wahyudi yang bisa lolos dan berhadapan dengan Andritany, tapi kiper Persija masih bisa menepis.

Gawang PSM sempat terancam, ketika operan Novri Setiawan yang mencuri bola dari Evans, disambut Simic dengan sundulan. Tapi sayang si kulit bundar masih tipis melenceng.

Alih-alih mengejar ketinggalan, ibukota semakin berat. Pasalnya, di menit ke 42, Sandi Sute dihadiahi wasit kartu kuning kedua karena mengganjal Pluim. Dengan demikian Sute diusir, ibukota harus bermain 10 orang.

Kondisi demikian membuat Juku Eja berada di atas angin, tapi skor 1-0 tetap bertahan sampai turun minum.

Balik dari kamar ganti, Juku Eja menguasai jalannya laga. Tuan rumah menambah keunggulan menjadi 2-0 di menit ke 50. Adalah pemain nomor punggung 7 Zulham Zamrun menanduk bola yang tidak menyia-nyiakan umpan krosing dari rekannya. Lagi-lagi si kulit bundar tidak mampu dihalangi Andritany. Skor berubah menjadi 2-0.

Persija semakin kesulitan mencari gol. PSM terus berupaya menambah keunggulan. Serangan-serangan yang digencarkan kedua tim, tak pelak menjadikan hujan kartu kuning di pertandingan ini. Tercatat 12 kartu kuning dikeluarkan wasit yang memimpin jalannya pertandingan.

Gempuran demi gempuran yang dibuat PSM, cuma membahayakan gawang Andritany. 

Sampai wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, Juku Eja tetap unggul 2-0. Dengan demikian PSM keluar sebagai juara dengan kemenangan agregat 2-1.

Juara dan kemenangan, sangat berarti buat tim yang berjuluk Ayam Jantan dari Timur. Karena mereka sudah menunggu untuk mengangkat trofi, semenjak terakhir mereka juara 19 tahun lalu.

Makna lainnya adalah mereka berhasil membalas dendam. Pada musim kompetisi Liga 1 2018, PSM hanya runner-up, sedangkan Persija Jakarta sebagai juara.

Sebagai bentuk pelampiasan sukacita, sejumlah penonton di tribun langsung menyalakan flare serta sejumlah petasan diledakkan di luar stadion.

Pihak panitia memohon agar suporter menghentikan aksi penyalaan flare tersebut. Terlihat beberapa aparat kepolisian Brimob Polda Sulsel dan TNI langsung berjaga-jaga di area sekitar penyalaan flare.

Sulit dipercaya, tim Macan Kemayoran yang sampai pekan ke 12 Liga 1 Shoppee kini masih belum bisa keluar dari zona degradasi. Mereka berada di posisi ke 17.

Ada apa Ismed Sofyan dkk? Sebelum memasuki Liga 1 mereka mengangkat Ivan Kolev asal Bulgaria sebagai pelatih. Tapi Kolev kemudian dipecat karena gagal dalam berbagai ajang yang diikuti Persija.

Sebagai gantinya, Persija mengangkat pelatih asal Spanyol. Persija kini malah berada di zona merah, Piala Indonesia pun kalah. Dipecat lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun