Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sebaiknya Jokowi Tidak Mengangkat Menteri Milenial di Bidang Ekonomi

14 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 14 Juli 2019   12:14 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan (Jum'at, 12/7/2019), yang bersangkutan langsung dengan masyarakat itu kan harga pokok. "Harga pokok inilah yang ada di Mendag dan Mentan," ujar Sarman.

Sarman menjelaskan, 60 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Itu berarti  bagaimana harga pokok harus dijaga supaya tetap stabil. "Agar daya beli masyarakat tetap stabil, sangat berkaitan dengan kedua menteri itu," Sarman menerangkan pentingnya Kemendag dan Kementan.

Sarman meminta kalau terjadi gejolak harga pangan di masyarakat, kedua menteri itu jangan saling menyalahkan, harus ada sinergi antara keduanya.

Sarman juga menilai harus ada latar belakang ilmu yang sesuai dengan bidangnya bagi kedua menteri, Mendag dan Mentan.

Sementara itu, santer Jokowi akan mengangkat menteri dari kaum milineal, Eko Listyanto menilai kalau milenial masuk ke bidang ekonomi bakal berisiko, sekalipun mereka sudah berpengalaman.

Eko menjelaskan penilaiannya. Anak-anak muda itu kan suka akan tantangan, akibatnya nanti bakal coba-coba. "Padahal sekali salah coba, dampaknya besar sekali pada perekonomian," ujar Eko (Jum'at, 12/7/2019).

Eko berpendapat Presiden Jokowi tidak akan ambil risiko mengambil milenial mengisi perekonomian yang penuh risiko. "Menteri Keuangan misalnya. Bisa heboh, terutama kepercayaan dari pasar. Saya tidak yakin kalau diisi anak muda bakal baik-baik saja. Aspek pengalaman penting dalam pemenangan pasar," katanya.

Eko memberikan alternatif kalau anak muda mau membangun. Mereka bisa ditempatkan pada lembaga-lembaga ekonomi lainnya, seumpama Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) dan BKPM. Nah, di lembaga-lembaga seperti itu, milenial bisa ditempatkan. "Misalnya milenial pengusaha, punya jaringan luas dan dikenal di dunia internasional," jelasnya.

Sarman juga mengharapkan Mendag dan Mentan tidak diambil dari orang partai politik. "Agar tidak ada kepentingan politik di sana," katanya.

Sarman menilai dua menteri itu sarat disusupi kepemimpinan politik bila diambil dari parpol. Akibatnya, gejolak-gejolak yang semestinya tidak terjadi, terjadi.

Sarman pun memberi contoh. Tahun lalu, mau mengimpor beras, padahal gudang Bulog sudah penuh untuk menyimpan beras lagi. Itu disebabkan karena ada konflik di pemerintahan.

Sarman berharap Mendag dan Mentan diisi oleh yang benar-benar profesional, bukan orang dari parpol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun