Ketua MPR Zulkifli Hasan bertemu lagi dengan Presiden Joko Widodo. Kali ini Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum PAN ini diundang Presiden di Istana Bogor, Jawa Barat.
Masih ingat dalam bayangan kita beberapa waktu lalu, Zulkifli Hasan juga pernah bertemu dan berbincang-bincang dengan Pak Jokowi di Istana Negara, sepekan setelah pesta demokrasi.
Usai pembicaraan, pada Rabu (22/5/2019) itu, Zulkifli Hasan mengatakan, pertemuan dengan Presiden adalah dalam rangka membahas situasi negara paska rekapitulasi resmi dari KPU.
Zulkifli Hasan juga menyampaikan rasa dukacitanya atas beberapa korban yang jatuh, baik kepada enam orang yang meninggal dan korban luka-luka dalam aksi kerusuhan yang terjadi di depan Bawaslu dan di beberapa wilayah Jakarta lainnya.
"Innalilahi wa Innailaihi Rojiun....," ucap Zulkifli. Turut berdukacita atas enam orang yang meninggal, juga beberapa yang luka-luka.
Menurut Zulkifli, demokrasi memang membutuhkan kesabaran ekstra, seraya ia mengajak masyarakat di seluruh tanah air dan juga pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan jalan damai. Sembari mengingatkan, bulan suci harus saling menahan diri dari segala kebathilan.
Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto mengakui sudah mengantongi siapa dalang kekacauan 22 Mei 2019.
Ketika ditanya awak media, siapa orangnya. Apakah berasal dari elit politik?
Dalam konferensi pers bertempat di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019), Wiranto menjawab dengan tidak jelas dan hanya berteka-teki. "Pada saat dan setelah pemilu, kita punya intelijen yang terus mengawasi pergerakan situasi. Kalau Anda jeli mengaitkan satu keterkaitan dengan keterkaitan lainnya. Satu kasus terkait kasus lainnya," jawabnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri menemukan adanya mobil ambulans yang tertera lambang parpol tertentu yang berisi batu dan alat-alat kerusuhan lainnya.
Awak media mengajukan pertanyaan kepada Wiranto, apakah Gerindra sebagai pelakunya. Wiranto cuma menjawab bahwa dia sudah mengetahui sang dalang.
