Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Gaji Menurut Perencana Keuangan

21 Maret 2019   04:59 Diperbarui: 21 Maret 2019   05:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasa kredit motor, sekarang kredit mobil. Kenaikan gaji 9 persen, gaya hidup naik jadi 24 persen. Ini yang harus diwaspadai

Memang sangat manusiawi kalau pegawai tergoda untuk menaikkan gaya hidupnya sesudah naik gaji, tapi kalau nafsu tidak terkontrol, maka saku celana justru akan jebol.

Ketimbang buat dipakai menunjang gaya hidup, menurut perencana keuangan, lebih baik dipakai buat investasi.

Aturlah pos-pos pengeluaran rutin terlebih dahulu. Isilah pos ini dengan 30 persen untuk melunasi cicilan utang (kendaraan bermotor, rumah, dll).

Hal tersebut seperti yang disarankan oleh Eko Indarto, Perencana Keuangan dari Financial Consulting.

"Baiknya, naik gaji untuk bayar utang dulu," katanya.

Pos yang kedua adalah investasi, ambil 10 persen dari penerimaan setiap bulannya untuk investasi. Jikalau PNS yang belum punya investasi, maka momen kenaikan gaji ini adalah saat yang bagus.

Lantas 10 persen lagi sisihkan buat proteksi (asuransi). Jika memang BPJS misalnya sudah ditanggung perusahaan, penyisihan bisa ditambahkan dengan presentase yang kecil.

Nah, sesudah itu, baru buat konsumsi, selain buat makan, jalan-jalan, wisata, juga untuk biaya listrik, air, anak atau isteri.

Eko menjelaskan, bahwa tujuan investasi terbagi dua yaitu investasi jangka panjang dan jangka menengah. Pemilihan jangka investasi tergantung dari tujuan investasi tersebut juga usia PNS sekarang.

Untuk investasi jangka menengah, Eko menyarankan untuk berinvestasi di emas, obligasi atau deposito. Obligasi mempunyai kelebihan tingkat resiko yang lebih rendah karena obligasi biasanya berisi aset negara dan proyek-proyek pemerintah, juga minimum pembelian yang terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun