Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Momen Manis untuk Dikenang dan Luka untuk Diperbaiki

1 Januari 2019   09:15 Diperbarui: 1 Januari 2019   11:43 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tahun Anjing Tanah, menurut kalender Tionghoa, atau 2018 yang baru saja kita lewati tercatat dalam sejarah di Indonesia sebagai momen penting olahraga, karena di tahun itu Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se Asia, yaitu Asian Games ke 18 dan Asian Para Games 2018.

Banyak kenangan manis yang diukir oleh atlet-atlet kita sepanjang tahun 2018, namun tak luput juga beberapa yang meninggalkan luka.

Faktor tuan rumah penyelenggara Asian Games dan Asian Para Games 2018 menjadikan seluruh masyarakat olahraga kita, baik pemerintah, atlet sendiri, pembina, pelatih bersatu padu dan bekerja sama bergairah untuk berprestasi.

Kerjasama indah itu menelorkan berbagai prestasi apik di berbagai ajang, bukan saja di dalam negeri, tapi juga di dunia.

Nah, siapa saja atlet-atlet kita yang gemilang di tahun 2018 itu?

Dari cabang olahraga renang, Syuci Indriani berhasil meraih dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Perenang tuna grahita ini menjadi atlet paling sukses di Asian Para Games 2018.

Di bulutangkis, pasangan ganda campuran Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir mencapai ranking nomor satu dunia setelah mereka menembus babak perempatfinal Kejuaraan Bulutangkis Asia pada 27 April.

Semenjak disandingkan tahun 2010, mereka konsisten di papan atas ganda campuran, dan berhasil mengukir tinta emas di All England, di Kejuaraan Dunia, tapi kesulitan memiliki tahta tertinggi dunia.

Dunia panjat tebing juga bersinar, di sini ada Aries Rahayu Susanti yang meraih dua medali emas di Asian Games. Aries yang cekatan memanjat tebing di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Chongqing, Cina, menjadikan dia mendapat julukan baru sebagai spider woman.

Samantha Edithso menjadi pecatur nomor satu putri U-10 berdasarkan situs chess-db.

Gadis cilik asal kota kembang Bandung ini menjadi juara di Kejuaraan Dunia Putri U-10 Catur Cepat yang dihelat di Minsk, Belarusia. Lantas pada 16 Nopember 2018 ia menjadi juara pertama Kejuaraan Catur Klasik FIDE Cadet Chess Championship U-10 di Santiago de Cimpostel, Spanyol. Nilai akhirnya saat itu adalah 8,5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun