Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Strategi Penyapihan yang Benar?

10 Juli 2018   06:00 Diperbarui: 10 Juli 2018   07:31 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang menyapih terlampau cepat bisa mengganggu perasaan ibu karena pergolakan hormon yang drastis ikut memengaruhi emosi. Ibu juga bisa mengalami nyeri pembengkakan dan infeksi payudara jika mendadak tidak dikosongkan seperti biasa.

Secara khusus, Dr. Wiyarni mengingatkan orangtua untuk memperhatikan status gizi anak. Anak dengan kebiasaan makan yang baik, dengan sendirinya akan berkurang kebutuhan menyusunya.

"Sebaiknya, bila pola makan anak kacau, ia akan justru semakin sering minta menyusu. Karena itu, pembiasaan aturan makan yang tepat sangat membantu suksesnya penyapihan," jelas Dr. Wiyarni.

Jika diterapkan dengan kondusif, menyapih dapat membuat anak semakin percaya diri dan mandiri.

Ibu pun menjadi lebih rileks karena tanggung jawab besar menyusui telah berhasil ditunaikan. Ada lebih banyak kesempatan untuk stimulasi perkembangan motorik, bahasa, kognisi dan personal sosial.

Kedua pakar ini mengingatkan orangtua untuk tidak mengganti penyapihan dengan minum susu lewat botol atau dot.

"Kurang tepat jika kita mengganti proses menyusu dengan pemberian formula dengan botol atau dot, karena ini kelak akan berakhir dengan penyapihan dari botol atau dot, yang justru lebih alot dan butuh waktu lebih lama," tandas Dr. Wiyarni.

"Beberapa bulan sebelum disapih, bicaralah pada anak. Kemudian, alihkan untuk minum dengan gelas, jangan ke dot dan susu formula. Ini sama saja dengan memperpanjang fase oral. Belum lagi penggunaan dot memicu gigi tidak bagus, rahang sempit, dan maloklusi," tambah Dr. Asti.

Bagaimana kalau anak masih menuntut untuk disusui ibu?

Sering kali, penolakan justru membuat keinginan anak menyusu semakin besar. Pembatasan yang ketat bisa memicu kemarahan mereka. Karena itu, sebaiknya jika anak meminta, susui saja tanpa berlama-lama, kemudian lanjutkan aktivitas.

Siapkan makanan atau camilan untuk pengalih perhatian, dan tawarkan di waktu-waktu anak ingin menyusu. Sementara itu, kebutuhan kontak tubuh ibu-anak bisa digantikan dengan aktivitas lain, seperti memeluk sambil mendongeng sebelum tidur, atau bentuk perhatian lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun