Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Potensi Asian Games dan Wisata Halal Harus Dimaksimalkan

15 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 15 Mei 2018   07:30 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potensi dan prospek pariwisata Indonesia semakin tampak cerah. Jumlah kunjungan turis mancanegara pun selalu meningkat setiap tahunnya.

Pariwisata Indonesia mencetak rapor biru. Di tengah krisis global yang melanda dunia dan membuat perekonomian Indonesia stagnan, pariwisata justru gemilang. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terus meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai periode September 2017, data kunjungan adalah sebesar 10.458.299. Jumlah ini naik secara signifikan sebesar 25,05 persen, dibandingkan dengan capaian tahun 2016. Sedangkan untuk periode September naik 20,47 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Lonjakan angka ini lantaran promosi yang dilakukan terus-menerus oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan kebijakan deregulasi yang dikeluarkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Sembari sibuk berpromosi, Kemenpar tengah bergairah memaksimalkan potensi wisata melalui enviromental sustainability dan digital tourism.

"Selain alamnya indah, Indonesia juga dianugerahi keramahtamahan masyarakatnya, budaya dan berbagai kuliner yang bisa dijual untuk mendatangkan wisman," kata Arief saat memberikan keynote speech Indonesia Tourism Outlook 2018 yang digelar Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) awal November lalu.

DIVERSIFIKASI DESTINASI

Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, Indonesia perlu melakukan diversifikasi destinasi atau tujuan wisata untuk menekan kemungkinan tingginya jumlah wisatawan Indonesia untuk liburan ke luar negeri. Faisal mengatakan pergerakan wisatawan Nusantara akan sangat efektif untuk menciptakan pemerataan ekonomi.

"Diversifikasi tujuan wisata dan peningkatan daya tariknya sangat penting untuk meredam fenomena tersebut. Selain itu, penentuan harga dan keseimbangan outbound-inbound," kata pria yang juga mengajar di Universitas Indonesia.

Untuk itu, pemerintah diharapkan juga fokus meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara, bukan hanya wisatawan mancanegara. Pemerintah juga diminta untuk terus berupaya menyediakan akses transportasi yang memadai dan murah antar wilayah Indonesia, khususnya pesawat dan kereta api.

"Kalau sekarang kondisinya bisa dilihat, banyak travel fair di Indonesia, tapi yang dipromosikan paket murah penerbangan ke luar negeri, sementara untuk ke banyak wilayah Indonesia masih mahal. Pemerintah harus dorong agar yang diutamakan yang di dalam negeri," kata Faisal.

Meski tahun 2018 diprediksi terjadi peningkatan kunjungan wisatawan asing dengan digelarnya Asian Games dan IMF-World Bank Meeting di Bali, pemerintah tetap diminta untuk lebih kreatif memasarkan Indonesia. Salah satunya dengan memaksimalkan potensi wisata halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun