Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Christian Sasse Memotret Bima Sakti yang Menakjubkan

22 Maret 2018   10:24 Diperbarui: 22 Maret 2018   10:33 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Acehinfo.com

Tengoklah ke atas pada malam yang cerah. Jauh di atas sana, galaksi Bima Sakti berputar layaknya kincir, dengan taburan bintang yang berkilau dan kabut angkasa yang  membentuk spiral di angkasa.

Setidaknya, itulah gambaran yang kita dapatkan kala menyaksikan karya fotografer Christian Sasse, yang ia kerjakan pada malam hari di belahan Benua Australia.

Dilihat dari permukaan Bumi, galaksi kita tampak seakan sedang menyelam menembus kosmos, intinya yang melingkar tertambat pada angkasa di sisi selatan kutub Bumi- salah satu poin di mana semua bintang memulai penjelajahannya, seiring Bumi berputar pada porosnya.

Foto-foto Sasse, yang awalnya ia bagikan melalui Twitter, dibuat dengan eksposur 30 detik - masing-masing diambil berselang 50 menit selama 10 jam pada 28 April 2017. Lantas, foto-foto itu dirangkai menjadi satu dengan software Startrails, sebelum foto kompositnya kemudian diedit dengan menggunakan Photoshop.

"Langit di belahan Bumi selatan memiliki seribu cara untuk memikat mata," ujar Sasse, yang memasang perangkat memotretnya di dekat salah satu teleskop di Siding Spring Observatory, New South Wales. "Sepanjang malam, saya bisa mendengar bunyi meraung dari dalam kubah setiap kali teleskop berpindah dari satu objek ke objek lain."

Sasse, yang sebenarnya tinggal di Vancouver, terbang ke Australia karena ingin mengunjungi seorang teman.

Di sana, ia menyewa sebuah mobil van, mengisi kendaraan tersebut dengan setumpuk perangkat canggih untuk mengabadikan pesona alam liar dan langit selatan yang memukau. Lantas, Sasse bergerak menuju titik di mana "langit begitu jernih sehingga Anda hanya ditinggalkan bersama malam... atau kadang, bersama kanguru yang penasaran."

Memang, di Bumi selatan inilah, sebagian "harta karun" paling memesona dari kosmos bisa dilihat dengan mata telanjang. Ada Alpha Centauri, tata surya terdekat dengan kita. Ada sekelompok bintang terang bernama Southern Cross. Ada satu bintik gelap di angkasa bernama Coalsack Nebula. Ada dua satelit galaksi kecil yang dikenal sebagai Awan Magellan Besar dan Kecil. Dan, tentu saja ada Bima Sakti yang penuh daya pikat.

"Di Hemisfer Utara, saya cenderung melihat ke selatan, dan saat berada di Hemisfer Selatan... saya juga melihat ke selatan," ujar Sasse, yang sukses menangkap pesona di selatan tersebut melalui pencitraan berulang yang ia rancang.

Sebenarnya, para fotografer kerap menggunakan teknik serupa dalam menangkap bintang-bintang yang bergerak mengitari langit malam.

Awalnya, Sasse melakukan hal serupa, "menjahit" sekitar 1.250 foto dari malam yang sama. Namun, ketika ia mencampurkan gambar-gambar bintang itu menjadi satu lingkaran, Sasse mendapati galaksi kita malah "lenyap", juga tekstur-tekstur lain dari langit malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun