Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo Generasi Muda Terus Asah Kemampuan Menulismu!

2 Maret 2018   15:55 Diperbarui: 2 Maret 2018   16:14 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalahnya, karena mayoritas penulis muda belajar secara otodidak dan tidak menjalani proses revisi dan penyuntingan, terkadang mereka menulis sejadinya. Karena itu, baik Jia maupun Windy menegaskan pentingnya kemampuan menulis yang benar.

"Untuk menghasilkan karya tulis berkualitas, penulis baru perlu feedback dan belajar mendengarkan masukan dari orang lain, baik yang umum maupun yang memiliki keahlian khusus di bidang tersebut," papar Windy.

"Dengan begitu, kita bisa terus belajar mengembangkan keahlian atau teknik menulis. Tidak ada hal lain yang harus dilakukan selain teruslah berlatih menulis dan banyak membaca," tandas Windy.

Dari segi konten cerita, Jia menyebutkan bahwa langkah pertama menentukan premis, yaitu satu kalimat yang mencakup cerita secara keseluruhan.

"Polanya bisa seperti ini: Si tokoh menginginkan A, tetapi terhalang oleh kondisi B. Apa yang dilakukan si tokoh demi mendapatkan A? Bagaimana cara dia mengatasi kondisi B?" ujar Jia memberi contoh.

Menulis, kata Jia, sejatinya adalah pekerjaan sunyi. Seiring perkembangan zaman dan menjamurnya media sosial, posisi penulis bergeser menjadi semacam selebritas.

Selain itu, mudahnya jalur interaksi pembaca dan penulis harus membuat penulis pandai-pandai membawa diri dan berkomentar. Apalagi saat menghadapi review buruk atau komentar yang tidak mengenakkan dari pembaca.

"Karena itu, tantangan utama adalah menciptakan karya yang baik dan bermanfaat bagi pembaca. Tidak bisa berkilah kalau kita hanya pemula. Di toko, karya kita bersaing dengan ribuan judul buku karya penulis senior," pesan Jia.

Hal serupa diingatkan oleh Windy, yakni agar generasi muda terus mengasah kemampuan menulisnya. "Tantangan penulis masa kini adalah belajar fokus mengembangkan karya, bukan sekadar citra diri,"tegasnya.

"Mari kita rayakan saja tantangan dari setiap zaman, jangan dianggap sebagai ancaman bagi eksistensi buku cetak," kata Windy.

"Bagi saya, yang harus kita gelisahkan adalah justru ketika orang tidak mau menulis atau bahkan berhenti menulis. Saat itulah, kemunduran literasi akan terjadi dan pengetahuan manusia bisa punah," tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun