Olimpiade London 2012 boleh dibilang sebagai Olimpiade yang paling apes buat Indonesia.
Secara keseluruhan pada momen multi event yang digelar pada 27 Juli hingga 12 Agustus 2012 itu kontingen Indonesia pada awal-awalnya hanya memperoleh 1 medali perak dan 1 medali perunggu dari Angkat Besi.
Bahkan sejak bulutangkis resmi menjadi cabor yang dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, olahraga yang populer di Indonesia tersebut selalu pulang membawa medali emas (perak atau perunggu).
Namun tidak satu pun dari London.
Citra Febrianti, atlet Angkat Besi yang turun di kelas 53 kg putri pada saat itu hanya menduduki peringkat ke 4 di total angkatan dengan 206 kg (snatch 91 dan clean & jerk 115).
Namun pada tahun 2016 IOC (International Olympic Committe) mengumumkan bahwa peraih medali emas dan perak masing-masing Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan dan Cristina Iovu dari Moldova didiskualifikasi karena doping.
Maka dengan demikian, Hsu Shu Ching (Chinese Taipei) yang semula perunggu menjadi peraih emas, Citra Febrianti perak, dan Iulia Paratova (Ukraina) perunggu.
Setelah menerima kabar baik itu, Citra Febrianti sangat senang dan wanita kelahiran "kotanya" Angkat Besi, Pringsewu, Lampung, 22 Pebruari 1988 (34) itu bolak-balik gelisah mencari kepastian kebenaran tersebut.
Jelas, secara psikologis dapat dimengerti, Citra mencoba mencari tahu kapan dia akan menerima perak itu. Citra di antaranya menghubungi Jakarta dan mengirim surat ke PB PABBSI dan sebagainya.
Dari pihak Indonesia, dalam hal ini Menpora Zainuddin Amali dan NOC Indonesia menghubungi IOC agar peraih emas Islamic Solidarity Games 2013 itu bisa mengantongi medali perak yang menjadi haknya.
21 Desember 2020 resmi IOC menyerahkan medali perak itu kepada Citra.
Bukan tanpa apresiasi, atas jasanya mengharumkan nama bangsa, pemerintah melalui Kemenpora pada tahun 2020 lalu memberikan bonus Rp 400 juta kepada Citra.
Kini, pada akhirnya momen euforia yang ditunggu-tunggu itu pun pecah telur.
Pada puncak perayaan Hari Olimpiade, yaitu pada Minggu (18/9/2022) di Jakarta Citra naik podium. Podium mirip podium untuk pengalungan medali di Olimpiade.
Citra naik podium 2 dan dikalungi medali perak itu oleh Erick Thohir, Menteri BUMN, sekaligus anggota IOC.
Erick didampingi sejumlah tokoh yang lainnya dalam seremonial tersebut seperti sejumlah Olympian Indonesia, Roslan Roeslani (Ketua PB PABBSI), Raja Sapta Oktohari (Ketua NOC Indonesia), dan Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian).
Selain euforia mendapatkan haknya (medali perak), Citra juga memperoleh bonus, salah satunya Rp 100 juta dari "bos" Erick Thohir.
Dengan mata berkaca-kaca, di atas podium Citra mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga dia mendapatkan haknya dan kebenaran medali perak Olimpiade London 2012.
"Terimakasih kepada KOI dan semua pihak yang sudah membantu. Saya tidak menyangka bahkan perjalanan sangat panjang," kata Citra.
Dalam sambutannya, Erick Thohir mengatakan bahwa Citra adalah atlet kebanggaan bangsa.
"Olympic Day ini momen yang tepat," kata Erick Thohir.
Raja Sapta Oktahari juga mengatakan penantian ini bukan hanya untuk Citra saja tapi untuk seluruh bangsa Indonesia.
Jadi kini kita mengerti mengapa dalam pemberitaan Indonesia mengantongi total 2 medali perak dan 1 perunggu dari Olimpiade London 2012.
Dua lainnya dari Triyatno di nomor 69 kg putra dan Eko Yuli Irawan di nomor 62 kg putra.
Selamat untuk Citra Febrianti. Selamat untuk bangsa Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
