Imbas agresi Vladimir Putin ke Ukraina, Rusia kini dikucilkan dunia bukan saja di bidang ekonomi tapi juga di bidang olahraga.
Setelah FIFA menjatuhkan sanksi, federasi olahraga dunia lainnya juga menyusul menghukum negara beruang merah tersebut. Mulai dari BWF (bulutangkis), FINA (renang), dan lain-lain.
Selain FIFA, UEFA juga turut membekukan segala aktivitas Rusia.Â
Rusia dilarang melakukan babak semifinal play off semifinal menuju Piala Dunia yang menurut rencana akan digelar melawan Polandia pada akhir Maret ini.
UEFA juga akan memindahkan lokasi Liga Champions yang semula di Saint Petersburg, Rusia, ke Stade de France di Perancis.
Spartak Moscow juga dipastikan tidak dapat melakoni babak 16 besar Liga Eropa yang menurut jadwal akan berhadapan dengan RB Leipzig.
Dengan ketentuan itu maka secara otomatis RB Leipzig maju ke babak perempatfinal.
Memang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Pebruari lalu, Rusia menjadi sorotan dunia.
Berbagai macam cara dilakukan untuk menghentikan Vladimir Putin melakukan perusakan lebih parah ke Ukraina. Salah satunya dari sepakbola.
Semula UEFA dan FIFA masih membolehkan negaranya Vladimir Putin itu menghelat kualifikasi Piala Dunia bulan Maret ini.
Dengan syarat nama Rusia diganti menjadi "Football Union of Russia". Selain itu juga tidak boleh mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan, dan harus bermain di tempat netral.
Namun kebijakan itu ditentang oleh sejumlah negara termasuk Polandia yang bakal menjadi lawan Rusia di play off yang dimaksud.
Aksi penentangan ini lantas diikuti oleh negara-negara lainnya seperti Swedia, juara bertahan Perancis, dan Republik Ceko.
Mereka menginginkan UEFA dan FIFA segera mendepak saja beruang merah dari segala pagelaran.
FIFA dan UEFA lantas mendengar semua desakan itu dan mengubah kebijakannya. Kini FIFA dan UEFA melarang Rusia mengikuti semua kompetisi UEFA dan FIFA. Baik di Timnas maupun klub.
Dengan demikian Spartak Moscow menjadi tumbalnya.Â
"Demi solidaritas penuh dengan korban Ukraina. Demi perdamaian," kata FIFA dan UEFA.
Dengan demikian maka Spartak Moscow harus rela tersingkir dari persaingan Liga Eropa. Bagaimana perasaan mereka?
"Kami kecewa dengan pernyataan FIFA dan UEFA. Keputusan ini jauh diluar kewenangan olahraga," kata Spartak Moscow.
Lebih lanjut mereka mengatakan olahraga seharusnya untuk menyatukan bukan untuk memecah belah.
Setelah lemas akibat keputusan itu, tim yang berjuluk Merah Putih itu menyatakan akan fokus di Liga Domestik.
Sementara itu, larangan bertanding bagi atlet Rusia dan Belarusia di bulutangkis mulai berlaku di turnamen German Open 2022 yang digelar pada 8-13 Maret 2022.
Semula BWF mengambil keputusan melarang turnamen yang digelar di kedua negara itu (Rusia dan Belarusia). Namun kini pebulutangkis Rusia dan Belarusia dilarang mengikuti turnamen BWF lainnya.
"Semua atlet dan ofisial Rusia dan Belarusia dilarang mengikuti turnamen BWF," kata pernyataan resmi Federasi Badminton Dunia itu.
BWF juga mengatakan hal ini sejalan dengan rekomendasi dari IOC yang bertujuan untuk keselamatan atlet.
Kendati demikian, BWF memberikan keringanan kepada atlet para kedua negara itu yang akan berlaga di dua ajang secara berurutan di Spanyol mendatang seperti yang sudah dijadwalkan.
Itu lantaran para atlet itu sudah sampai di lokasi. Namun nantinya mereka akan berlaga sebagai atlet netral.
Tanpa lagu kebangsaan dan bendera negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI