Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri "Uhang Pandak" di Jambi, Mirip Homo Florensiensis

3 November 2021   11:07 Diperbarui: 3 November 2021   11:24 4783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uhang Pandak (m.kaskus.co.id)

Tahukah Anda di negara kita, tepatnya di propinsi Jambi, ada yang membuat penasaran para peneliti dunia.

Percaya tidak percaya, sejak ratusan tahun yang lalu orang-orang sering melihat orang-orang bertubuh pendek yang disebut dengan "Uhang Pandak".

"Uhang Pandak" dalam bahasa Kerinci artinya orang pendek.

Uhang Pandak yang tingginya sekitar 50-60 cm itu merupakan perpaduan antara manusia dan monyet, atau setengah monyet dan setengah manusia.

Rambut Uhang Pandak riap riap panjang, berjalan tegak seperti manusia namun mereka memiliki kaki yang terbalik. Kaki terbalik ini, tumitnya berada di depan tapi jari-jarinya berada di belakang.

Dulunya konon Uhang Pandak ini dapat ditangkap manusia dengan menggunakan perangkap.

Pertama kali adanya cerita Uhang Pandak itu berasal dari catatan Marcopolo yang pernah berkunjung ke Sumatera pada tahun 1292. Catatan itu mengisahkan sosok yang kini dikenal sebagai Uhang Pandak.

"Ada sosok monyet yang berukuran kecil namun wajahnya wajah manusia" tulis Marcopolo, dikutip dari buku "Sumatera Tempo Doeloe" karya Anthony Reid..

Marcopolo juga menulis makhluk itu rambutnya panjang sampai melebihi dagu.

Sejak awal 1900an saat Indonesia dijajah Belanda tak sedikit laporan dari orang-orang asing yang sempat melihat makhluk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun