Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Rexy Mainaky, Tak Lagi Menjadi Pelatih Thailand, Kini Kembali ke Malaysia

27 Oktober 2021   10:05 Diperbarui: 27 Oktober 2021   10:06 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rexy Mainaky (bolatimes.com)


Setelah kontraknya habis dengan Asosiasi Badminton Thailand (BAT), Rexy Mainaky menerima pinangan Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) untuk balik lagi ke negeri Jiran itu.

Rexy Mainaky tidak melanjutkan kontraknya dengan Thailand.

Pemegang medali emas Olimpiade Atlanta 1996 berpasangan dengan Ricky Subagja itu akan resmi bertugas di BAM sebagai deputi direktur kepelatihan dibawah Wong Choong Han.

"Kami sangat senang Rexy dapat bergabung lagi dengan BAM," kata Presiden BAM Tan Sri Norza Zakaria yang menyambut baik penerimaan pria kelahiran Ternate, 9 Maret 1968 itu.

Setelah gantung raket, pemain yang 5 kali menjadi skuat Tim Piala Thomas Indonesia itu pernah menjadi pelatih ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (2005-2012).

Koo/Tan menjadi ganda legendaris Malaysia. Koo/Tan pernah menjadi juara All England 2007 dan meraih medali emas Asian Games 2006. Dan pernah juga berperingkat 1 dunia.

Sejatinya BAM sudah lama ingin merekrut kembali Rexy dan kini niat mereka kesampaian, per 1 Desember 2021 Rexy resmi bekerja kembali untuk BAM.

Termasuk dengannya, maka Rexy menjadi pelatih ke 5 asal Indonesia yang menangani Negeri Jiran. Setelah Paulus Firman, Flandy Limpele, Indra Wijaya, dan Hendrawan.

Bukan hanya dirinya, Rexy bersaudara dari Ternate, Maluku, itu memang dilahirkan dari keluarga bulutangkis. Saudara-saudara kandungnya juga legendaris, Marleve Mainaky dan Richard Mainaky.

Semula Rexy dipasangkan dengan saudaranya Richard. Namun pelatih ganda putra Christian Hadinata menilai Eky (panggilan akrab Rexy Mainaky) lebih cocok dipasangkan dengan Ricky Subagja (sejak 1993).

Sesudah itu berbagai macam gelar diraih Rexy/Ricky, sampai kepada puncaknya, medali emas Olimpiade Atlanta 1996.

Setelah gantung raket, sebagai pelatih Eky melahirkan nama-nama Indonesia seperti Maria Kristin, Simon Santoso, dan Sony Dwi Kuncoro.

Setelah di pelatnas Cipayung, Eky menjadi pelatih di Inggris (sebelum ke Malaysia), setelahnya baru Eky diangkat sebagai pelatih kepala Badminton Thailand pada 2017.

"Ini bagian integral mengejar keberhasilan kami. Rexy pelatih yang baik dan berpengalaman. Dia akan diberikan kunci khusus untuk memotivasi ganda," kata Norza.

Filipina juga menjadi negara lain yang dimana Rexy pernah menjadi pelatih seperti yang sudah disebutkan di atas.

Harapan Norza meminang kembali Rexy masuk akal, karena Eky memang banyak melahirkan para pemain berbakat.

Menjadi pelatih kepala di Negeri Gajah Perang, Kantaphon Wangcharoen menjadi tunggal pertama negara Asean itu yang meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia di Basel, Swiss 2019.

Ganda campuran Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai juga pemain negeri Gajah Perang pertama yang berhasil mencapai partai puncak Kejuaraan Dunia.

Pelatih utama Wong Choong Han yakin dengan dimasukkannya Rexy kembali menjadi keluarga BAM akan menambah nilai.

"Dengan keahlian dan pengalamannya yang luas," kata Choong Han saat hendak berangkat ke Paris untuk mendampingi pemain Malaysia yang akan berlaga di French Open 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun