Jika kini wilayah Sunda atau Jawa Barat mayoritas penduduknya beragama Islam, sama juga seperti mayoritas penduduk Indonesia secara keseluruhan, namun tahukah Anda jika Sunda dulunya lekat dengan agama Hindu?
Di wilayah Sunda ini, Kerajaan Tarumanagara yang didirikan pada abad ke 4 Masehi digadang-gadang sebagai salah satu kerajaan yang tertua di Nusantara yang bernafaskan Hindu.
Sesudah Tarumanagara maka berdirilah kerajaan yang bernafaskan Hindu lainnya yaitu Kerajaan Galuh.
Tidak diketahui secara pasti kapankah agama Islam mulai masuk ke wilayah tatar Sunda ini, namun secara spesifik pada saat itu ada seorang dari keluarga bangsawan Kerajaan Galuh yang berpusat di Kawali (Ciamis sekarang) yang lantas diketahui sebagai tokoh Sunda pertama yang memeluk agama Islam.
Pada saat itu di wilayah Jawa Barat sekarang ini ada dua kerajaan besar yang paling berpengaruh yang kedua-duanya bernafaskan Hindu yaitu selain Galuh juga Pajajaran.
Pada saat itu di abad ke 13 ada seorang yang bernama Bratalegawa. Bratalegawa yang dimaksud disini adalah putra kedua dari Raja Bunisora, raja dari Kerajaan Galuh. Bratalegawa juga merupakan sepupu dari Dyah Pitaloka Citraresmi yang cukup terkenal dalam sejarah.
Selain sebagai anggota kerajaan, Bratalegawa juga dikenal sebagai seorang saudagar yang kaya raya.
Dalam bisnisnya, Bratalegawa sering berhubungan dengan orang-orang dari luar Nusantara terutama dari Timur Tengah.
Selain melakukan interaksi dagang di dalam negeri, Bratalegawa juga sering melakukan perjalanan ke luar Nusantara untuk melakukan hubungan dagang dengan para businessman dari Arab itu.
Seringnya berhubungan dagang itu membuat Bratalegawa mulai tertarik dengan agama Islam yang dianut oleh para rekan bisnisnya yang berasal dari Timur Tengah itu.
"Bratalegawa diislamkan oleh pedagang dari Arab," tulis Nina H. Lubis yang banyak menulis tentang Sunda.