Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kiat Lolos UTBK-SBMPTN 2022, Jangan Remehkan Kemampuan Non-Akademis

15 Maret 2022   21:40 Diperbarui: 16 Maret 2022   06:00 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan UTBK SBMPTN di Universitas Jember menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada Senin (11/4/2021)(DOK. Kompas.com/Dokumentasi Humas Unej)

Proses seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri bagi para pelajar SMA tingkat akhir sudah dimulai sejak bulan lalu melalu jalur prestasi atau jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022.

Pengumuman Hasil SNMPTN dijadwalkan pada 29 Maret 2022. Apabila gagal di jalur ini masih ada jalur selanjutnya yaitu jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2022.

Pendaftaran UTBK- SBMPTN akan di buka pada 23 Maret -15 April 2022. Kemudian tes UTBK-SBMPTN akan dilaksanakan pada akhir bulan Mei - awal Juni. Dan, pengumuman hasil seleksi jalur SBMPTN dijadwalkan pada 23 Juni 2022.

Momen ini mengingatkan saya pada pengalaman tahun lalu saat mendampingi anak saya mengikuti proses UTBK-SBMPTN 2021.

Saya baru aktif mendampingi anak saya, saat pendaftaran UTBK-SBMPTN sekitar bulan Maret tahun lalu. 

Pada seleksi jalur sebelumnya yaitu jalur SNMPTN, saya tidak terlalu ikut campur karena saya berpikir peluangnya sangat kecil.

Mengapa saya berpikir peluangnya kecil karena sekolah SMA tempat belajar anak saya bukan SMA negeri dan bukan juga SMA swasta terbaik. 

Beda dengan SMA saya dulu, SMA favorit yang hampir 25% siswanya bisa masuk PTN lewat jalur prestasi, meskipun saya tidak termasuk yang 25% itu.

Sebenarnya sejak SMP saya melihat minat anak saya ke bidang teknik tidak terlalu besar seperti harapan saya. Begitupun prestasi di sekolah biasa-biasa saja, sedikit di atas rata-rata namun sepertinya tidak ada hasrat untuk berjuang masuk ke 5 besar, selow saja.

Pada saat masuk SMA semakin kelihatan kalau dia tidak tertarik dengan bidang teknologi baik itu teknologi informasi maupun teknologi industri seperti teknik mesin, teknik kimia, atau teknik fisika. Meskipun ketika penjurusan dia memilih IPA tapi itu hanya untuk memenuhi keinginan orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun