Mohon tunggu...
Rudi Darma
Rudi Darma Mohon Tunggu... Administrasi - pemuda senang berkarya

pemuda yang menjadi dirinya di kampung halaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelompok Pengacau Bukanlah Pahlawan

16 Maret 2023   23:17 Diperbarui: 16 Maret 2023   23:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar satu tahun lalu sekitar akhir Maret 2022 ada peristiwa tragis yang datang dari Papua. Kabar itu adalah seorang prajurit TNI AD yang bertugas di Pos Ramil Kabupaten Yalimo Papua bernama Sertu Eka ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga tewas.

Istrinya bernama Putri dan berprofesi sebagai perawat juga meninggal karena sabetan senjata tajam KKB. Berbeda dengan Sertu Eka yang tewas ditempat, sang istri meninggal saat menuju Puskesmas.

Malangnya, mereka meninggalkan dua anak lelaki yang masih balita. Salah satu anak sempat terkena sabetan senjata tajam di bagian jarinya. Kini dua anak yang kini berada di kampung halaman di Sidoarjo ada dalam pengasuhan kakeknya karena mereka yatim piatu. Sebuah media menggambarkan bahwa saat ini salah satu anaknya mengalami trauma yang berkepanjangan karena mereka menyaksikan kekerasan di depan mata mereka.

Kekerasan, apapun bentuknya akan menghasilkan luka yang mendalam, terutama luka batin. Kekerasan yang terjadi seperti di atas tidak hanya menimbulkan luka mendalam bagi keluarga Sertu Eka tapi juga warga Indonesia pada umumnya. Setiap warga pasti menginginkan kedamaian bagi keluarga, lingkungan dan negaranya.

Kita semua tahu bahwa KKB adalah gerakan separatisme di Papua. Sejak mereka muncul pada era 1970-an mereka kerap memberikan ancaman kepada masyarakat terutama di tanah Papua. Ancaman KKB ini menimbulkan ketakutan kepada masyarakat. Dan mungkin trauma.

Ini sama seperti kelompok ISIS yang menjadi oposisi negara Suriah dan ingin mendirikan kekhilafahan. Mereka menimbulkan banyak kekacauan dan ketakutan. ISIS bahkan melakukan manipulasi kenyataan untuk mendapat perhatian masyarakat global bahwa mereka sedang berjuang menegakkan agama tetapi kenyataannya mereka hanya berjuang untuk mendapatkan kekuasaan semata.

Beberapa bahkan beberapa ribu warga global bahkan bersimpati dan datang ke Suriah untuk mendukung perjuangan ISIS. Namun karena memang tidak memperjuangkan kebenaran plus banyak kekejaman yang dilakukan ISIS sehingga perjuangan dan cita-cita mereka gagal total.

Sama halnya dengan KKB, dengan segala kekejamannya bukanlah pahlawan bagi rakyat kecil. Mereka adalah pengacau dan penebar ketakutan bagi keluarga dan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun