Dalam dunia fashion, setiap individu memiliki selera yang berbeda-beda. Oleh karena itu, personalisasi menjadi kunci penting untuk memuaskan pelanggan. Berkat AI, sekarang pelanggan bisa mendapatkan saran yang sesuai berdasarkan analisis data mereka.
Amazon dan Zalando menggunakan AI untuk memberikan rekomendasi gaya berdasarkan ukuran tubuh, warna favorit, dan perilaku berbelanja pengguna sebelumnya.
Virtual Try-On Tools, seperti yang dikembangkan oleh perusahaan seperti Warby Parker dan ASOS, memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara virtual tanpa harus ke toko fisik. Ini bukan hanya menghemat waktu tetapi juga memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan.
AI memanfaatkan data ini untuk membantu pengguna memilih pakaian yang cocok untuk acara formal, musim tertentu, atau gaya sehari-hari dengan lebih cepat dan tanpa keraguan.
3. Perubahan Layanan di Fashion & Beauty Berbasis E-commerce dan AI
Optimisasi Inventaris dengan Analisis Data
Perusahaan ritel sering menghadapi masalah stok yang tidak tepat atau ketidaksesuaian permintaan pasar. Dengan bantuan AI, perusahaan dapat memprediksi permintaan dengan lebih akurat untuk mengelola stok yang dibutuhkan.
AI seperti yang digunakan oleh perusahaan e-commerce seperti ASOS dan Alibaba menganalisis data perilaku pengguna untuk memprediksi kapan produk tertentu akan laku. Ini meminimalkan risiko kekurangan stok atau kelebihan inventaris.
Layanan Pelanggan Berbasis Chatbot
AI juga semakin sering digunakan untuk layanan pelanggan melalui chatbot. Teknologi ini dapat merespons pertanyaan pengguna tentang ukuran pakaian, pengembalian produk, hingga saran gaya dengan cepat dan efisien. Contohnya adalah chatbot AI dari H&M dan Sephora, yang membantu pengguna dengan berbagai kebutuhan mereka dengan cepat dan tanpa harus berinteraksi langsung dengan layanan manusia.
4. Kecantikan dan AI: Analisis Kulit dan Perawatan yang Disesuaikan