Sebagai orang awam, mungkin saya tidak bisa banyak bercerita mengenai olahraga lari. Saya bukan tipe atletis dan hanya berlari bila sedang terburu-buru atau dikejar anjing. Saya bahkan tidak sempat mengikuti Mandiri Jogja Marathon tahun 2018 lalu.
Mandiri Jogja Marathon 2019 ini adalah penyelenggaraan yang ketiga kalinya. Ada sekitar 7500 pelari dari sembilan negara berbeda yang berpartisipasi dalam marathon ini. Ada empat (4) kategori yang akan dibagi, yaitu: full marathon, half marathon, 10K, dan 5K.
Namun, marathon ini tidak hanya soal berlari jarak jauh. Sesuai tagline mereka tahun ini, Mandiri Jogja Marathon lebih dari sekadar lomba. Medan untuk jalur pelari menawarkan beragam pemandangan indah di Yogyakarta yang terkenal dengan gudeg-nya ini.
Jangankan mereka yang sudah biasa berlari marathon, baik secara amatir, semi profesional, hingga profesional. Saya saja yang belum ada apa-apanya sama sekali juga penasaran, ingin tahu rasanya.
Andai Saya Ikut Mandiri Jogja Marathon
Sepertinya, di dunia nyata saya juga tidak akan nekat ikut lomba marathon semacam ini. Dengan berat badan di atas idealnya atlet dan tidak pernah latihan profesional, rasanya sama saja saya cari mati.
Tapi, boleh dong, saya berandai-andai? Bila tanggal 28 April 2019 kemarin saya ikut Mandiri Jogja Marathon, inilah yang mungkin akan saya lakukan:
Mungkin saya akan membawa ponsel berkamera di dalam tas pinggang saya bila dibolehkan. Saya pastikan baterainya sudah terisi penuh agar cukup untuk memotret sebanyak mungkin selama marathon. Bahkan, kalau perlu saya bawa portable charger -- untuk berjaga-jaga bila baterai ponsel kritis di perjalanan.
Selain itu, sepertinya saya juga harus menonaktifkan beberapa aplikasi online yang berpotensi memakan memori ponsel. Salah satunya adalah WhatsApp. Tahu sendiri 'kan, WA selalu bermasalah bila sudah kebanyakan grup dan banyak yang rajin mengirim pesan hingga file gambar, audio, hingga video yang ukurannya suka tidak kira-kira?
Selain itu, saya juga akan membawa sebotol tumbler air putih sendiri. Mungkin akan habis juga di tengah perjalanan. Tidak ada salahnya bersiap-siap.
Namun, tentu saja pada kenyataannya saya tidak ikutan. Saya cukup menikmati liputan-liputan mengenai Mandiri Jogja Marathon dalam berbagai media digital yang saya baca dan lihat. Sepertinya seru juga, meskipun pasti jauh lebih seru lagi bila saya berani ikutan.