Mohon tunggu...
Ruby Astari
Ruby Astari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, penerjemah, pengajar Bahasa Inggris dan Indonesia, pembaca, dan pemikir kritis.

"DARI RUANG BENAK NAN RIUH": Untuk menjelaskan perihal penulis yang satu ini, cukup membaca semua tulisannya di sini (dan mungkin juga di tempat lain). Banyak dan beragam, yang pastinya menjelaskan satu hal: Ruang benaknya begitu riuh oleh banyak pemikiran dan perasaan. Ada kalanya mereka tumpang-tindih dan bukan karena dia labil dan irasional. Seringkali daya pikirnya melaju lebih cepat dari tangannya yang menciptakan banyak tulisan. Penulis juga sudah lama menjadi ‘blogger yang kecanduan’. Samai-sampai jejak digital-nya ada di banyak tempat. Selain itu, penulis yang juga pengajar bahasa Inggris paruh-waktu, penerjemah lepas, dan penulis lepas untuk konten situs dapat dipesan jasanya secara khusus di Kontenesia (www.kontenesia.com). Bisa sekalian beramal lagi untuk setiap transaksi (terutama selama bulan Ramadan ini) : http://kontenesia.com/kontenesia-donasi-ramadan/ https://www.facebook.com/kontenesia/posts/287945154884094?__mref=message R.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat Terbuka untuk Playboy Gatelan

16 September 2018   21:09 Diperbarui: 16 September 2018   21:21 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, kudengan akhirnya kamu didepak juga sama Ally, pacarmu yang cantik dan pirang itu. Aku mendengarnya dari perempuan lain yang juga pernah kamu pacari saat dulu kamu juga masih denganku.

Astaga, kamu memang doyan banget sama drama, ya? Hidupmu di sana pasti sangat membosankan sekali. Andai saja waktu itu aku tidak juga sedang bosan, tak mungkin aku sudi memilihmu. Kamu cukup cakep sih...cuma, penipu, psikopat, sekaligus pecundang yang ingin kelihatan kayak pahlawan.

Enam bulan LDR-an denganmu sudah lebih dari cukup. Aku bersyukur masih lebih punya akal sehat daripada sahabatku yang pernah sampai tiga tahun LDR, tapi diselingkuhi terus.

Buatku, sekalinya lelaki ketahuan selingkuh, rasa percaya sudah runtuh. Sudah bagus dulu aku tidak mudah cemburu dan curigaan sama semua teman perempuanmu di media sosial, terutama yang kelihatan ganjen sama kamu. Aku dulu berusaha percaya sama kamu. Dasar tidak tahu diri! Kamu tuh, udah bikin aku kelihatan dungu setengah mati.

Ah, sudahlah. Terima kasih pada perempuan kedua yang cukup berani jujur padaku waktu itu. Sebulan sebelum kamu akhirnya memutuskan untuk memblokirku dari semua media sosial, aku dan Tamara berusaha menjebakmu. Dasar sial gagal total.

Ally, si pirang cantik yang juga mencintaimu pun kamu selingkuhi. Astaga, maumu apa, sih? Gara-gara hasutanmu waktu itu, Ally sampai memusuhiku dan Tamara tanpa sebab. Kami sama-sama diblokir.

Memangnya aku mau kamu kembali? Idih, ogah! Ally bisa ambil kamu buat dia. Dasar sampah!

Tebakanku sama Tamara terbukti sekarang. Kalian pun bubaran setelah bertengkar mengenai entah apaan. Habis itu, kutebak kamu akan mewek-mewek lagi ke setidaknya dua-tiga perempuan lain di luar sana, di dunia maya. Kamu akan memfitnah kami dan semua orang yang pernah kamu kenal sebagai sosok-sosok brengsek yang entah selingkuhi kamu, meninggalkan kamu, sama entah apa lagi.

Pokoknya, selalu kamu yang tampil jadi korban.

Ally akhirnya membuka blokiran. Kasihan. Sepertinya dia malu telah memusuhiku dan Tamara. Isi Twitter-nya sekarang penuh makian tentangmu:

Brengsek. Tukang selingkuh. Bedebah. Matilah kau!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun