Sebetulnya, ada satu lagi istilah yang menggambarkan kondisi mayoritas masyarakat Indonesia saat ini, yaitu mentalitas bansos atau bansos mentality. Mentalitas ini menggambarkan mentalitas orang-orang yang terlalu mengharapkan bantuan sosial (bansos) dalam berbagai momen tertentu, seperti ketika kampanye, tanpa menginginkan usaha lebih lanjut untuk mendapatkan uang.
Munculnya mentalitas bansos ini tentunya dimanfaatkan oleh calon kepala daerah maupun calon presiden untuk memenangkan pemilihan umum. Apalagi, para calon kepala daerah maupun presiden ingin memenangkan suara dari kalangan menengah ke bawah bahkan miskin ekstrem. Terkadang, agar terlihat populis di mata rakyat, di samping membagikan bansos kepada masyarakat yang memiliki mentalitas bansos atau mentalitas miskin.
Mayoritas masyarakat yang memiliki mentalitas bansos maupun mentalitas miskin, rata-rata tidak berminat untuk melanjutkan pendidikan dalam meningkatkan taraf hidupnya serta tidak ingin berwirausaha, sehingga muncullah berbagai macam kasus pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh para anggota ormas, yang menyasar pada pengusaha kecil maupun besar. Bagi mereka, yang penting bisa makan, minum, tidur, dan hidup, tanpa perlu pendidikan maupun pekerjaan.
Baik mentalitas oke gas di tengah penderitaan rakyat maupun mental bansos adalah mentalitas yang perlu dibuang dalam masyarakat Indonesia. Mentalitas tersebut memunculkan sikap antikritik dan apatis terhadap isu-isu yang terjadi, serta memiliki pemikiran 'yang penting saya bisa makan, minum, punya rumah, dan dapat pekerjaan'. Mentalitas oke gas yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia juga membuat tidak adanya penyeimbang (balance of power), yang di mana, sebuah negara demokrasi idealnya harus memiliki dua kubu, yaitu kubu petahana dan oposisi. Adapun mentalitas bansos, atau mental miskin, yang mengakibatkan berbagai macam kasus pungli, juga harus diberantas, bukan dipelihara oleh pejabat untuk kepentingan elektoral semata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI