Mohon tunggu...
Rubaida Rose
Rubaida Rose Mohon Tunggu... Guru - Teacher

No time without sharing and growing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cabang Pohon Cinta

27 Januari 2021   13:09 Diperbarui: 29 Januari 2021   22:04 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 "Bee, kita keluar yuk, dua hari dalam kamar hotel ini kita belum makan apapun."

  "Iya Mas, aku mau makan makanan khas Banjarmasin."

  "Nasi kuning mau  bee? Atau soto Banjar."

  "Terserah aja Mas, Ayuk Mas kita berangkat."

Lelaki bertubuh tinggi, berkulit gelap dan berparas manis bergegas menuju lobi hotel dan menyerahkan kunci kamarnya kepada recepsionis. Perempuan bertubuh langsing, berparas cantik dan tinggi semampai sudah menunggu di mobil Avanza putih tepat di parkiran halaman depan hotel.

   "Ayuk Mas, naik cuaca panas namun rintik hujan mulai turun"

  "Ini namanya hujan panas Bee, muaach." Lelaki itu mendaratkan ciumannya di pipi Bee

  "Aduh Mas, kamu bikin aku tak fokus nyetir."

  "Harusnya tambah semangat Bee, kita sudah 6 tahun merindukan kebahagian ini."

Mereka terus berbincang penuh kemesraan. Kendaraan mereka berjalan perlahan. Sesekali melaju mengikuti gejolak bahagia. Di kota ini tak begitu banyak bangunan yang tinggi. Terlihat dari jejeran rumah penduduk dan bangunan sederhana yang ada di tepi jalan. Terlihat biasa saja. Bangunan tinggi ada beberapa di daerah pusat kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun