Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makna kunjungan Justice Minister Australia Michael Keenan ke Indonesia

21 Agustus 2015   13:47 Diperbarui: 21 Agustus 2015   13:47 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan Justice Minister Australia Michael Keenan dengan Wapres Jusuf Kalla. Photo : www.theaustralian.com.au

Ada yang terasa sedikit aneh dan lucu ketika Perdana Menteri Tony Abbott melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura. Salah satu acara kunjungan kenegaraan yang cukup dibesar-besarkan oleh media Australia adalah kerjasama anti terorisme antara Australia dan Singapura. Dalam berita tersebut digambarkan bagaimana PM Tonny Abbott menganggap betapa pentingnya negara Singapura sebagai negara sekutu Australia dalam menangkal terorisme. Disitu digambarkan bagaimana Perdana Menteri Australia mengunjungi masjid yang diklaim telah berhasil melaksanakan program deradikalisasi mantan teroris.

Terasa aneh memang kalau Australia mengantungkan diri pada Singapura sebagai negara mitra untuk menangkal terosisme ini. Namun upaya dan pemberitaan ini dapat dimengerti karena Australia saat itu masih sedang menunjukkan kemarahannya akibat Indonesia menghukum mati Bali Duo dari kelompok penyelundup narkoba Bali Nine. Bagi yang mendalami strategi anti terorisme pastilah mengerti bahwa Indonesia merupakan negara terpenting di kawasan ini yang memiliki pengalaman segudang tentang teorisme dan program deradikalisasi ini.

Tidak ada negara lain di dunia ini yang memiliki masalah yang semikian uniknya yang terkait dengan Islam dan terorisme ini. Indonesia walupun bukan negara islam, namun tercatat dan diakui dunia sebagai negara yang sering menjadi percontohan dalam isu toleransi dan penanganan rasikalisme ini.

Namun tampaknya fase kemarahan tersebut sudah mereda dan Australia kini kembali kenyataan dimana mau tidak mau, suka atau tidak suka dalam isu terorisme ini Australia sangat tergantung pada Indonesia. Di tengah kobaran semangat pemerintah Australia untuk menjadi negara terdepan melawan ISIS, justru ada ketakutan terhadap serangan langsung pada warga negara Australia di berbagai negara sebagai balasan dari ISIS atas tindakan Australia ini.

Walaupun diberita-berita di media masa Australia masih diberi embel-embel sebagai peristiwa kunjungan pejabat tinggi Australia pertama setelah dilaksanakan hukuman mati Bali duo, akhirnya Justice Minister, Australia Michael Keenan kemaren berkunjung ke Indonesia. Masih diungkitnya maslah pelaksanaan hukuman mati terhadap bali Duo yang menyebabkan pemerintah Australia untuk sementara "marah" dan tidak melakukan pembicaraan tingkat tinggi jelas merupakan upaya Australia agar tidak kehilangan muka dimata publik Australia.

Kedatangan Justice Minister sekaligus sebagai penasehat Perdana Menteri Tony Abbott untuk menangkal terorisme  ini jelas menggambarkan betapa tergantungnya Australia terhadap Indonesia dalam menangkal ISIS dan terorisme lainnya. Bahkan dalam kunjungan ini secara terbuka Justice minister Australia menyatakan kerjasama ini sangat strategis dan diperlukan.

Setelah melakukan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla dan Menko Polkam Luhut Panjaitan, Michael Keenan mencanangkan rencana pertemuan tinggat tinggi Indonesia dan Australia di Sydney pada bulan Nopember mendatang. Pertemuan tingkat tinggi ini dirancang untuk menelusuri sumber pendanaan terorisme dan perang melawan kriminalitas lainnya.

Kunjungan Michael Keenan ke masjid Istiqlal bersama duta besar Australia untuk Indonesia Paul Gregson juga secara implisit juga menguatkan hal ini. Hal terpenting dari kunjungan Justice Minister Australia ke Indonesia ini adalah penyataan yang menyebutkan bahwa persahabatan dan kerjasama Indonesia dan Australia merupakan pilihan yang terbaik sebagai dua negara yang bertetangga dekat dan sekaligus untuk menjaga stabilitas di kawasan ini.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun