Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gender Gap Indonesia Masih Memprihatinkan, Apa yang Harus Dilakukan?

21 Februari 2022   18:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   18:24 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Gender Gap. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Ada hal yang menarik dari laporan Gender Gap 2021 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum.  Pada laporan tersebut Indonesia ditempatkan pada peringkat 101 dari 156 negara yang tercantum pada laporan tersebut.

Dengan skor 0.688 Indonesia mengalami penurunan peringkat gender gap sebesar 16 urutan dibandingkan dengan gender gap di tahun 2020 lalu.

Indonesia menempati posisi 101 dari 156 megara dalam hal gender gab. Sumber: World Ecomonic Forum.
Indonesia menempati posisi 101 dari 156 megara dalam hal gender gab. Sumber: World Ecomonic Forum.

Dalam memahami makna laporan ini tentunya kita harus mengerti dulu apa yang dinamakan gender gap.  Gender gap umumnya didefinisikan sebagai  perbedaan rataan jumlah laki laki dan wanita di  berbagai lapangan pekerjaan.  Bisanya gender gap ini dibuat setiap tahun berdasarkan data pekerja dalam bidang tertentu.

Artinya Indonesia masih berada di papan bawah kelompok negera yang gender gap nya masih besar dalam hal perekonomian, pendidikan, sesehatan dan politik,  dimana pria masih mendominasi.

Secara global 10 negara yang terbaik dalam hal gender gap dimana wanita dan laki laki menempati posisi di berbagai pekerjaan adalah : Iceland, Finlandia, New Zealand, Swedia, Namibia, Rwanda, Lithuania. Irlandia dan Switzerland.

Sedangkan 10 negara yang paling buruk gender gap nya adalah : Saudi Arabia, Chad, Mali, Iran Kongo, Syria, Pakistan, Irak, Yaman dan Afghanistan.

Indonesia dalam laporan tersebut mengikuti tren dunia dimana di bidang politik terjadi gender gap yang terbesar.  Dari 156 negara tersebut dari  DPR diseluruh dunia yang berjumlah 35.000 kursi  hanya ada 22,6% wanita. Bahkan di 81 negara tidak pernah ada wanita yang menjadi kepala negara. 

Kondisi ini memang sangat memprihatinkan, karena diperkirakan diperlukan waktu selama 145 tahun lagi akar  kesamaan gender di bidang politik ini baru akan terjadi.

Gender gap kedua yang paling besar ada dalam hal partisipasi ekomoni dan kesempatan wanita berperan dalam bidang ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun