Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Covaxin, Vaksin Covid-19 Terbaru yang Disetujui WHO

4 November 2021   19:38 Diperbarui: 4 November 2021   21:03 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Covaxin memiliki tingkat efikasi 78% setelah 2 dosis dan memiliki tingkat efikasi terhadap varian delta 65%. Photo: Hisduatan Times. 

Badan kesehatan dunia WHO baru saja menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Covaxin buatan India untuk digunakan dalam kondisi darurat.

Lampu hijau dari WHO ini menambah sederetan vaksin yang sudah disetuujui seperti AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson and Johnson, Sinopharm dan  Sinovac dan dapat digunakan secara luas.

Menurut data yang dikeluarkan oleh produsen vaksin ini Bharat Biotech tercatat paling tidak sudah ada 4 negara yang sudah memberikan otorisasi penggunaan covaxin yaitu  Brazil, Filipina, Iran dan Meksiko.

Dengan disetujuinya Covaxin yang memiliki tingkat efikasi sebesar 78% setelah 2 dosis vaksin, dunia utamanya negara berkembang dapat menumpukan harapannya pada vaksin ini untuk pengendalian pandemic Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini.

Covaxin memang dibuat dan digunakan untuk negara miskin karena karena penyimpanan vaksin ini tidak memerlukan fasilitas khusus. Suhu penyimpanan vaksin ini adalah 2 oC-8 oC, sehingga dapat disimpan dilemari es biasa.

India boleh berbangga karena Covaxin ini sepenuhnya dikembangkan secara mandiri oleh India.

Teknologi yang digunakan untuk membuat Covaxin ini dapat dikategorikan sebagai teknologi klasik pembuatan vaksin yaitu dengan cara melakukan inaktivasi virus covid-19, sehingga jika disuntikkan akan menimbulkan kekebalan tubuh.

Vaksin ini diberikan dua dosis dengan jarak antara penyuntikan pertama dan kedua 28 hari.

Data hasil uji klinis yang dikeluarkan oleh Bharat Biotech cukup menggembirakan karena vaksin ini memiliki tingkat efikasi 65% melawan varian delta yang mematikan.  Sedangkan dalam hal pencegahan keparahan gejala Covid-19, Covaxin mencapai 93%

Satu lagi hal yang positif  yang disampaikan badan kesehatan dunia, Covaxin ternyata diberi lampu hijau penggunaannya untuk wanita hamil.

Dari data uji klinis yang dilaporkan oleh produsen vaksin ini, Covaxin memiliki efek samping minor seperti  sakit kepala, ngantuk, pegal, sakit perut, mual dan berkeringat, namun tidak ada laporan terkait efek samping yang mengkhawatirkan.

Dengan masuknya negara India sebagai salah satu produsen vaksin diharapkan akan dapat mengisi ketimpangan pasokan vaksin dunia yang terjadi saat ini terutama di negara negara berkembang dan negera miskin.

Di samping itu dari segi teknologi India memiliki kemampuan memproduksi vaksin dalam jumlah besar.

Sebagai gambaran, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan India, produksi vaksin akan terus ditingkatkan mulai dari 27 juta vaksin pada bulan Juli lalu menjadi 59 juta dosis setiap bulannya.

Kebutuhan  vaksin yang telah disetujui oleh WHO ini memang sangat besar karena India sebagian besar mengunakan produksi vaksin dalam negeri ini untuk penduduknya.

Jadi tidak heran jika produksi Covaxin akan ditargetkan diproduksi 1 milyar vaksin setiap tahunnya.

Di India harga resmi Covaxin yang dipatok produsen vaksin jika vaksin dilakukan di rumah sakit pemerintah akan dihargai sekitar  Rp. 115.000, namun jika di rumah sakit swasta harganya sekitar Rp. 230 ribu.

Dengan disetujuinya penggunaan Covaxin dengan tingkat efikasi yang memadai ini tentunya Indonesia dapat mempertimbangkan untuk membuka kesempatan menambah salah satu sumber vaksin lagi agar target program vaksinasi nasional tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun