Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Setitik Noda Hitam Colin Powell, Sang Jenderal Penuh Prestasi

19 Oktober 2021   11:57 Diperbarui: 19 Oktober 2021   17:12 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Colin Powell. Photo: US Army/Reuters 

Dalam salah satu pidatonya pada tahun 2005, dia mengungkapkan penyesalannya sekaligus rasa sakitnya atas kepepimpinannya menginvasi Irak.

Colin Powel memang berhasil mempersembahkan kemenangan atas invasinya ke Irak kepada dunia namun atas dasar kesalahan yang sangat fatal karena dirinya terjebak oleh laporan intelejen palsu yang dibuat oleh sekelompok orang di saat pemerintahan Bush.

Dampak kepemimpinannya dalam perang Irak ini memang cukup mengerikan karena perang singkat ini memakan korban 4.500 orang Amerika dan melukai 32.000 orang dalam kurun waktu perang dan ketidak stabilan yang ternyata berlangsung cukup lama sejak melakukan invasi.

Sampai detik ini tidak ada yang mengetahui secara pasti jumlah korban jiwa dari pihak warga sipil Irak yang diduga mencapai ratusan ribu jiwa.

Keterlibatan Amerika menginvasi Irak mengakibatkan efek domino yang akhirnya  melibatkan Amerika dalam perang lainnya di Afghanistan, Suriah dal negeri lainnya.

Salah satu dampak yang tidak pernah dipertimbangkan sebelumnya adalah pasca invasi ke Irak, kawasan ini menjadi ladang subur tumbuhnya benih benih terorisme dan juga kebangkitan dan kejatuhan  negera Islam di kawasan ini.

Gelombang Arab Spring melanda kawasan Timur Tengah dan Afrika yang mengubah peta politik dan keamanan di kawasan ini untuk selamanya.

Colin Powel yang mengakhir karirnya di masa jabatan presiden George W Bush dan di tengah perang  Irak mungkin saja terus menyesali   kesalahan yang dibuatnya dalam memimpin dunia menginvasi Irak yang jika dia mendapatkan informasi intelejen yang akurat mungkin saja dapat dihindarinya.

Colin Powell memang dipuji sebagai pahlawan karena berhasil mengakhiri perang teluk pertama yang berhasil membebaskan Kuwait dari cengkeram tantara Irak di bawah komando Saddam Hussein.

Namun ketika dirinya mengakhiri karirnya di dunia militer di tahun 1993, dirinya berada pada situasi yang sangat berbeda.

Terlepas dari noda hitam dalam menginvasi Irak, Colin Powell memang telah menorehkan prestasi yang luar biasa dan menjadi panutan utamanya kaum minoritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun