Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sulit Mencari Buku Bacaan SD Sekaliber Gembira Membatja

5 Desember 2020   17:53 Diperbarui: 5 Desember 2020   18:50 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PakSrimo Blogger

Se-a-kan a-kan me-re-ka ter-bang.

La-ma ke-la-ma-an ber-ku-rang te-na-ga Si A-li

i-a ka-lah

Ba-rang-ka-li ka-mu ku-rang ma-kan ta-di pa-gi

Ka-ta Si Mu-sa ter-ta-wa tawa

Pada bagian ini olah pikir siswa dipertajam terkait kata "cepat" dengan membandingkan kecepatan sepeda musa dan Ali.

Hal lain yang sangat menarik, bahwa disetiap potongan bacaan ini selalu diselipkan etika, norma dan moral serta kebersamaan dengan mengambarkan makan semangka bersama sama seusai adu cepat. Candaan Musa setelah menang bukan ditujukan untuk menghina yang kalah, namun justru sebagai cara mengakrabkan diantara sesama teman dengan memperlihatkan sportivitas.

Sederhana namun penuh makna. Photo: diolah dari Paksrimo
Sederhana namun penuh makna. Photo: diolah dari Paksrimo
Entah apa yang terjadi ketika  kualitas materi baca sekelas Gembira Membatja ini hampir tidak pernah kita temui lagi di jaman milennial ini. 

Jaman memang berubah tapi seharusnya pesan moral, etika, sopan santun yang menjadi akar budaya timur harus tetap dilestarikan bukan sebaliknya  seolah lepas terkoyak dari akarnya.

Siswa Sekolah Rakyat, jadul namun kaya imaginasi dan humanis. Photo: Wikipedia
Siswa Sekolah Rakyat, jadul namun kaya imaginasi dan humanis. Photo: Wikipedia
Saat itu topik bacaan dibuat sesederhana mungkin dan disesuaikan dengan kehidupan keseharian sehingga siswa betul betul bergembira dalam melatih kemampuan membacanya.

Hal lain yang juga diperkaya oleh bahan bacaan jadul ini adalah imajinasi. Seperti cerita di atas, bagaimana dua anak bersepeda ke luar kota.  Mungkin anak jaman sekarang tidak pernah terbayang keluar kota bersepeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun