Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mobil Terbang Kini Bukan Impian Lagi

31 Agustus 2020   17:18 Diperbarui: 1 September 2020   09:46 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengendarai mobil terbang. (sumber: shutterstock)

Bagaimana cara mengatasinya jika dalam perjalananya tiba-tiba motornya mati, para perancang harus dapat memastikan bahwa jika kondisi ini terjadi mobil terbang harus dapat mendarat dengan aman.

Photo : Bloomberg
Photo : Bloomberg
Tantangan lainnya yang harus dikembangkan adalah sistem lalu lintas udara agar lalu lintas udara dengan semakin banyaknya mobil terbang ini dapat diatur dengan aman dan lancar. Tantangan ini memang cukup besar mengingat bahwa di udara tidak dapat dipasang rambu lalu lintas.

Disamping itu keterampilan pengemudi mobil terbang ini memang harus benar benar ahli dalam menerbangkannya baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat.

Mobil terbang ini memang diproyeksikan sebagai pengangkut penumpang untuk mendukung mobilitas, namun mobil terbang ini diperkirakan akan sangat berguna jika terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami yang sering melanda Jepang. Dalam keadaan darurat mobil terbang ini diperkirakan akan dapat dengan cepat mengangkut korban bencana alam untuk diselamatkan.

Dengan kemampuan terbang  dengan ketinggian sekitar 150 meter dari permukaan tanah tentu saja penumpang maupun pengendaranya akan dapat menikmati pemandangan yang spektakuler dalam melakukan mobilitasnya.

Sampai saat ini sudah dikembangkan dua tipe mobil terbang yaitu model multicopter yang menyerupai drone dengan baling baling yang dapat mengangkat mobil ini terbang dan model kedua adalah model mobil terbang yang bersayap menyerupai pesawat (lihat videonya di sini).

Model multicopter ini memang lebih sederhanya jika dibandingkan dengan model mobil terbang bersayap, namun jarak tempuhnya lebih pendek dan kecepatannya lebih lambat.

Dalam pengembangan mobil terbang ini Jepang telah bekerjasama dengan Australia untuk menjadikan mobil terbang ini menjadi alat transportasi utama di masa depan.

Diperkirakan pangsa pasar mobil terbang ini di masa mendatang sangat besar. Sebagai contoh di Australia diperkirakan jika menjadi kenyataan pangsa pasarnya akan mencapai AUD$2,2 trilyun pada tahun 2040.

Jepan kini menjadi front runner dalam pengembangan model terbang ini dan juga berlomba dengan waktu karena tentunya akan segera mendapat saingan dari perusahaan raksasa seperti Boeing dan Airbus yang juga sedang mengembangkan mobil terbang ini.  Disamping itu perusahaan Cina EHang juga menjadi pemain dan pesaing pengembangan mobil terbang ini. 

Tantangan lain dari perubahan gaya hidup dengan beralih ke mobil terbang ini adalah masalah attitude penggunanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun