Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Vaksin Covid-19 Harus Diuji Berkali-kali?

23 Juli 2020   06:00 Diperbarui: 23 Juli 2020   09:13 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu ini dunia Indonesia  dihebohkan dengan tibanya kandidat vaksin dari Cina buatan Sinovac dengan nama vaksin CoronaVac. Terlepas dari pro dan kontra, kandidat vaksin ini akan diujicobakan   dengan bekerja sama dengan BioFarma dan Fakultas Kedokteran UNPAD dalam waktu dekat. Setelah sebelumnya Indonesia dihiasi oleh riuhnya berita tentang ditemukannya kalung anti korona, obat penangkal korona dll.

Ada sebagian masyarakat yang terbakar rasa kebangsaannya dengan menanyakan mengapa menggunakan vaksin dari Cina? apakah putra bangsa tidak mampu menghasilkan vaksin?

Pertanyaan seperti ini dinilai wajar wajar saja apalagi datang dari kalangan yang kurang mengetahui bagaimana vaksin dibuat, sehingga menggampangkan seperti membalik tangan.

Perjalanan Berliku

CoronaVac bukanlah satu satunya vaksin yang sedang dalam uji coba karena menurut badan kesehatan dunia WHO, saat ini ada sekitar 140 vaksin yang sedang dalam tahapan uji coba untuk mengatasi virus Covid-19 yang sedang melanda dunia.

Sehubungan dengan uji coba  ini banyak orang awam yang mempertanyakan mengapa vaksin perlu diujicobakan berkali kali sebelum dilepas secara resmi.

Ada sebanyak 140 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diujicobakan yang diharapkan akan menghasilkan hanya sekitar 4 vaksin Covid-19. Sumber: BBC, WHO.
Ada sebanyak 140 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diujicobakan yang diharapkan akan menghasilkan hanya sekitar 4 vaksin Covid-19. Sumber: BBC, WHO.
Pengembangan vaksin memang biasanya melalui beberapa tahapan agar berbagai data klinis diperoleh sebelum vaksin tersebut dinyatakan aman untuk dipakai.

Biasanya di tahap paling awal vaksin diuji di laboratorium dengan menggunakan teknologi kultur sel dan juga menggunakan hewan percobaan untuk  memimik  penyakit yang akan diatasi melalui pengembangan vaksin tersebut.

Ujicoba di fase awal ini diperlukan untuk menentukan apakah kandidat vaksin tersebut  aman dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Jika vaksin sudah lolos di tahap awal ujicoba di laboratorium maka kandidat vaksin tersebut akan memasuki tiga tahap uji coba selanjutnya

Di uji coba fase pertama, vaksin akan diujicoba langsung pada orang untuk menjawab pertanyaan apakah vaksin tersebut aman dan pada dosis berapa vaksin tersebut dapat digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun