Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penemu Baterai Lithium-ion Dihadiahi Nobel

10 Oktober 2019   10:51 Diperbarui: 10 Oktober 2019   11:07 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John B Goodenough, M Stanley Whittingham dan Akira Yoshino pemenang hadiah nobel kimia tahun 2019. Photo: Niklas Elmehed/Royal Swedish Academy of Sciences

Setelah meneliti berbagai alternatif  pengganti, akhirnya di tahun 1980 dia menggunakan cobalt oxide  untuk meningkatkan kerja baterai lithium, Modifikasi yang dilakukan oleh Goodenough meningkatkan kinerja bateri lithium menjadi 4 volt.

Dengan menggunakan katode temuan Goodenough ini, Akira Yosino yang berusia 71 tahun yang bekerja di  Asahi Kasei Corporation dan  Meijo University.di tahun 1985 selanjutnya berhasil untuk pertama kalinya membuat baterai lithium-ion pertama.

Berdasarkan penemuan Yosino  akhirnya di tahun 1991 perusahan elektronik ternama Sony berhasil memasarkan barterai lithium-ion untuk pertmakalinya dijual secara komersil.  Baterai inilah yang kita gunakan saat ini dalam berbagai kegiatan kita.

Komite Nobel menilai bahwa kreativitas dan terobosan  teknologi ketiga ilmuan ini yang berhasil menciptakan baterai lithium-ion merupakan sumber energi yang sangat bertenaga dan juga sangat efisien dan penggunaan sangat luas sekali.

Ketiga ilmuwan ini dinilai telah merintis teknologi yang memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.  Disamping itu ketika dunia sedang menghadapi peribahan iklim yang drastis yang mempengaruhi kualitas hidup manusia, penemuan ini ke depan akan memiliki andil besar dalam bidang komunikasi, transportasi dan bidang yang secara langsung bersentuhan dengan kehidupan manusia.

Kontribusi ketiga ilmuwan ini dinilai merupakan terobosan besar dalam menghadapi krisis energi dunia.

Dengan diumumkannya pemenang hadiah nobel dalam bidang kimia ini, maka ketika ilmuwan ini dihadiahi  uang sebesar 9 juta kroner atau setara dengan US $1,1 juta

Kerja keras Goodenough yang kini berusia 97 tahun dan merupakan pemenang hadiah nobel tertua yang pernah ada ini memang sangat luar biasa.  Di usianya yang ke 65 dia memutuskan untuk tidak mengambil masa pensiunnya dan terus berkarya 33 tahun setelah batas usia pensiunnya.

Hanya satu ucapan yang keluar saat dia mengetahui menerima hadiah nobel "saya sangat beruntung untuk tidak pensiun sesuai dengan batas usia yang ditentukan dan terus bekerja keras 33 tahun kemudian.  Ahirnya saya dapat menerima penghargaan tertinggi yang banyak diimpikan oleh ilmuwan."

Bagi para pemenang hadiah nobel mungkin hadiah uang bukanlah segala galanya, namun prestise sebagai ilmuwan top dunia yang diakui telah memberikan kemaslahatan bagi umat manusia tampaknya merupakan pengakuan tertinggi  dan kebanggaan tersendiri bagi seorang ilmuwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun