Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gamangnya Hasil Pemilu Israel

19 September 2019   10:50 Diperbarui: 19 September 2019   11:03 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deadlock pemilu Israel. Sumber: CBS News

Pemilu Israel baru saja usai, namun harapan bahwa lanjutan pemilu Israel setelah sebelumnya kemenangan tipis Netanyahu yang tidak berhasil membentuk pemerintahan ternyata tidak juga menyelesaikan masalah perpolitikan di Israel.  Harapan Netanyahu bahwa di pemilu lanjutan ini berhasil menambah kursi ternyata kandas.

Tanda tanda kegagalan Netanyahu meningkatkan kemenangannya di pemilu kanjutan ini memang sudah tampak, ketika di hari akhir ahir kampanye Netanyahu mengeluarkan jurus pamungkas untuk menarik simpati berupa kebijakan aneksasi wilayah Palestina menjadi bagian dari Israel dengan alasan memperkuat keamanan Israel.

Pada pemilu lanjutan yang baru saja usai hasil exit poll dan jumlah  suara terhitung mencapai 60%  menunjukkan bahwa baik Netanyahu maupun lawannya Benny Gantz sama sama meraih 32 kursi.  Sementara partai partai kecil ternyata berhasil meningkatkan jumlah kursinya yaitu mencapai total 12 kursi.

Perkiraan perolehan kursi pemilu Israel. Sumber: Times of Israel
Perkiraan perolehan kursi pemilu Israel. Sumber: Times of Israel
Sementara itu Avigdor Lieberman's Yisrael Beiteinu yang memenangkan  9 kursi akan menjadi penentu koalisi pemerintahan yang akan dibentuk.

Dengan hasil pemilu lanjutan ini kedua partai utama pimpinan Netanyahu dan Benny Gantz diprediksi gagal dalam memenangkan mayoritas di parlemen yang sekaligus berarti bahwa untuk membentuk pemerintahan mereka harus membentuk koalisi.

Hasil pemilu lanjutan ini tentunya merupakan pukulan sekaligus kekalahan Netanyahu dengan partai Likud nya karena kehilangan beberapa kursi jika dibandingkan dengan hasil pemilu sebelumnya.

Gamang

Jika tren perhitungan suara ini tidak berubah secara drastis, maka diperkirakan pemilu lanjutan ini merupakan akhir dari kejayaan Netanyahu yang tercatat sebagai Perdana Mentri Israel terlama yang pernah memerintah Israel.

Hasil ini sekaligus mencerminkan kejenuhan  masyarakat akan  pemerintahan Netanyahu.  Bahkan kebijakan pemindahan kantor kedutaan asing ke Jerusalem dan deklarasi Jerusdalem sebagai ibukota Israel yang didukung penuh Amerika dan beberapa sekutunya tidak berhasil mendapat simpati rakyatnya.

Bahkan isu aneksasi sekalipun juga gagal sebagai jurus pamungkas Netanyahu, karena pembangunan pemukiman di wilayah mendudukan justru menjadi isu internasional yang banyak ditentang disamping tentunya isu keamanan warga Yahudi di wilayah mendudukan.

Kebijakan rasis dan menebar ketakutan yang diterapkan oleh Netanyahu ternyata tidak berhasil menarik simpati rakyat Israel.

Peluang terbesar dari hasil pemilihan lanjutan ini adalah Gantz diperkirakan akan membentuk "Pemerintahan Bersatu" akan menyatukan partai Blue and white, Likud dan Yisrael Beiteinu yang akan mendepak Netanyahu dalam koalisi ini walaupun partai Likud dilibatkan.

Tiga tokok yang akan menentukan pemerintahan Israel mendatang: Gantz, Lieberman dan Netanyahu. Sumber: Sky News
Tiga tokok yang akan menentukan pemerintahan Israel mendatang: Gantz, Lieberman dan Netanyahu. Sumber: Sky News
Namun pertanyaan yang paling mendasar apakah partai Likud mau terlibat dalam Pemerintahan Bersatu jika Netanyahu yang selama ini menjadi ikon partai disingkirkan?

Kekalahan Netanyahu diperkirakan tidak hanya berdampak pada karir politiknya namun Netanyahu juga nasibnya karena akan berhadapan dengan hukum karena ada tiga kasus korupsi besar  yang sedang menjeratnya.

Banyak pengamat berpendapat bahwa hasil pemilu lanjutan Israel yang menjungkalkan Netanyahu ini tidak akan merubah banyak nasib sekitar 4,8 juta rakyat Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Gaza dan West Bank.

Jika memang benar nantinya Gantz akan menjadi Perdana Menteri baru Israel juga tampaknya juga  tidak akan banyak merubah nasib rakyat Palestina. 

Gantz memang menginginkan perdamaian dengan Palestina namun sikapnya diperkirakan akan tetap mengedepankan kepentingan keamanan Israel.  Dalam berbagai rencana perdamaian yang digagas dunia internasional Gantz dinilai lebih banyak diam dan tidak mengambil sikapnya dengan jelas terkait penyelesaian konflik ini.

Solusi perdamaian yang ditawarkan oleh Trump memang akan sangat tergantung pada siapa yang akan memimpin Israel.  Isu sentral terkait negara Palestina dan status wilayah pendudukan ke depan di West Bank sampai saat ini memang belum terpecahkan sejak Israel mencaplok wilayah ini di tahun 1967.

Pemerintahan baru di Israel paling tidak menimbulkan harapan baru akan perdamaian di wilayah sarat konflik ini.

Apakah konflik dan  pendudukan wilayah oleh Israel ini akan berakhir dan akan  terbentuk negara Palestiana yang hidup berdampingan dengan Israel yang penuh kedamaian masih akan menjadi pertanyaan besar ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun