Peluang terbesar dari hasil pemilihan lanjutan ini adalah Gantz diperkirakan akan membentuk "Pemerintahan Bersatu" akan menyatukan partai Blue and white, Likud dan Yisrael Beiteinu yang akan mendepak Netanyahu dalam koalisi ini walaupun partai Likud dilibatkan.
Kekalahan Netanyahu diperkirakan tidak hanya berdampak pada karir politiknya namun Netanyahu juga nasibnya karena akan berhadapan dengan hukum karena ada tiga kasus korupsi besar  yang sedang menjeratnya.
Banyak pengamat berpendapat bahwa hasil pemilu lanjutan Israel yang menjungkalkan Netanyahu ini tidak akan merubah banyak nasib sekitar 4,8 juta rakyat Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Gaza dan West Bank.
Jika memang benar nantinya Gantz akan menjadi Perdana Menteri baru Israel juga tampaknya juga  tidak akan banyak merubah nasib rakyat Palestina.Â
Gantz memang menginginkan perdamaian dengan Palestina namun sikapnya diperkirakan akan tetap mengedepankan kepentingan keamanan Israel. Â Dalam berbagai rencana perdamaian yang digagas dunia internasional Gantz dinilai lebih banyak diam dan tidak mengambil sikapnya dengan jelas terkait penyelesaian konflik ini.
Solusi perdamaian yang ditawarkan oleh Trump memang akan sangat tergantung pada siapa yang akan memimpin Israel. Â Isu sentral terkait negara Palestina dan status wilayah pendudukan ke depan di West Bank sampai saat ini memang belum terpecahkan sejak Israel mencaplok wilayah ini di tahun 1967.
Pemerintahan baru di Israel paling tidak menimbulkan harapan baru akan perdamaian di wilayah sarat konflik ini.
Apakah konflik dan  pendudukan wilayah oleh Israel ini akan berakhir dan akan  terbentuk negara Palestiana yang hidup berdampingan dengan Israel yang penuh kedamaian masih akan menjadi pertanyaan besar ke depan.