Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tingkat Pencemaran di Wilayah Laut Terdalam Dunia Sangat Mengerikan

15 Februari 2017   05:37 Diperbarui: 15 Februari 2017   07:18 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hirondellea gigas penghuni laut terdalam dunia mengkonsumsi bahan makanan yang datang dari permukaan laut. Photo: Dr Alan Jamieson

Polutan ditemukan di semua organisme penghuni laut dalam termasuk pada amiphoda. Photo: Daiju Azuma
Polutan ditemukan di semua organisme penghuni laut dalam termasuk pada amiphoda. Photo: Daiju Azuma
Dari hasil analisa  penghuni laut dalam ini yaitu amiphoda menunjukkan bahwa ada dua polutan utama yang ada di laut dalam yaitu polychlorinated biphenyls (PCB)  dan polybrominated diphenyl (PBDE).

Persistent organic pollutants (POP) yang mencemari laut dalam ini adalah kelompok bahan kimia pestisida seperti DDT dan bahan kimia industry seperti PCB dan PBDE.

PCB sebelum era tahun 1970 an banyak digunakan sebagai bahan pendingin dan alat elektronik, namun penggunaannya dilarang karena menyebabkan kanker, sedangkan PBDE merupakan bahan kimia retardan yang sampai saat ini masih digunakan dan beresiko menimbulkan penyakit.

Hirondellea gigas penghuni laut terdalam dunia mengkonsumsi bahan makanan yang datang dari permukaan laut. Photo: Dr Alan Jamieson
Hirondellea gigas penghuni laut terdalam dunia mengkonsumsi bahan makanan yang datang dari permukaan laut. Photo: Dr Alan Jamieson
POP sangat sulit terurai dan dapat menyebar sangat jauh di dalam tanah, air dan udara dan akan terakumulasi dengan berjalannya waktu dan  mempengaruhi rantai makanan dan ekologi laut.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sebagai besar kerusakan di bumi ini memang disebabkan oleh aktivitas manusia. 

Pertanyaan yang muncul sekarang adalah apakah manusia  memiliki keinginan untuk memperbaiki kesalahan masa lalu yang menyebabkan kehancuran lingkungan demi masa depan generasi mendatang yang lebih baik?

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun