Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

3D-Food Printer, Teknologi Kuliner Masa Depan

4 Mei 2017   09:24 Diperbarui: 4 Mei 2017   09:44 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3D food printer teknologi kuliner masa depan. Photo: Stuart McEvoy

Jika kita membicarakan perkembangan teknologi memang kita seolah menelusuri jalan yang tidak berujung.  Apa yang dulunya hanya menjadi impian manusia kini sudah menjadi kenyataan. 

Bagi penggemar film fiksi ilmiah misalnya tentunya pernah melihat adegan orang memejet tombol  dan beberapa waktu kemudian di dalam kotak metal sudah tersaji makanan siap saji.

Memajuan teknologi seperti inilah yang dapat kita  saksikan  di konferensi ilmiah yang diselenggarakan oleh Meat and Livestock Australia yang saat ini sedang berlangsung di Monash University, Australia

Disamping tentunya berbagai temuan  paling akhir yang disajikan, kita dapat menyaksikan produk teknologi yang cukup mencengangkan terkait dengan teknologi cetak  3 D (3D printer).

Tentu saja banyak diantara kita yang sudah mengetahui akan kecanggihan teknologi printer 3D ini mulai dari penerapannya dalam bidang arsitektur, kedokteran, teknologi luar angkasa dll.

Namun di konferensi ini kita menyaksikan kecanggihan teknologi printer 3D yang terkait dengan industri kuliner.  Peralatan peinter 3D seharga  sekitar Rp 40 juta yang dinamakan 3D-Food printer ini ukurannya cukup kecil dan yang paling unik adalah cartridge nya bukan diisi tinta atau bahan yang biasa digunakan lainnya, melainkan diisi dengan bahan makanan seperti daging, advokat, tapioka dan bahan lainnya yang biasa digunakan oleh juru masak handal.


salah satu hasil karya 3D food printer berupa daging cetak. Photo:Stuart McEvoy
salah satu hasil karya 3D food printer berupa daging cetak. Photo:Stuart McEvoy
Cartridge isi ulang ini tidak hanya dapat diisi dengan bahan makanan asli seperti daging, namun juga dapat diisi dengan bahan lain seperti peptida untuk menghasilkan daging buatan dan juga hasil bio sintesa bakteri dan algae yang dapat dikonsumsi.

Dengan menggunakan 3D food printer ini kita tidak saja membuat makanan namun juga menyajikannya dengan sangat indah layaknya seorang koki kelas dunia.  Membuat sajian steak dan chip kentang dengan bentuk yang indah dapat dilakukan dengan mudah.

Ke depan 3D food printer ini dapat dikembangkan untuk membuat sosis dan steak, burger dan sajian kulier lainnnya.  Bahkan menu lengkap dengan hiasan bunga buatan yang dapat dimakan, saus advokat, saos cumi dll akan dapat diciptakan secara elegan  oleh printer 3D ini.

Di negara maju,  umumnya sebanyak 30 % dari hasil sembelihan sapi akan masuk dalam kategori daging kualitas rendah yang umumnya akan dibuat burger.  Ke depan tentunya keberadaan 3D food printer ini akan membuka cakrawala baru dalam dunia kuliner yang akan meningkatkan nilai tambah daging yang tentunya akan menguntungkan peternak.

Keberadaan 3D food printer ini membuat angan kita melayang dan bertanya  apakah suatu saat ini profesi juru masak akan digantikan oleh robot yang dengan 3D food printer nya dapat menghasilkan sajian kuliner yang tidak kalah dengan karya koki handal ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun