Mohon tunggu...
Rozy 12410044
Rozy 12410044 Mohon Tunggu... -

Nama: Fahrur Rozi\r\nAlamat: Mojokerto, Kec. Trowulan\r\nLulusan: SMA Ar-Risalah Lirboyo, Kediri\r\n\r\nUiniversitas: UIN Maliki Malang\r\nTgl Lahir: 18-09-1994\r\n\r\nHobi: Anime, menggambar, Main PES\r\nStatus: Masih SIngle... (belum punya cewek).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Syarat Khusyuk dan Hadirnya Hati

4 Juni 2015   11:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

 

Shalat khusyuk dianggap sebagai cara menjadikan manusia sebagai orang yang baik dan bermoral. Untuk mencapai tingkat shalat khusyuk seperti yang diajarkan oleh Rosulallah maka perlu melakukan beberapa hal penting dalam shalatnya. Yakni, memahami makna bacaan shalat dan mengingat atau memfokuskan kesadaran kepada Allah. Dalam al-Quran, surat al-Ankabut ayat 46 telah dijelaskan keutaman utama dari shalat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh ialah menjauhkan dari perbuatan keji dan ingkar;  [al-Ankabaut: 46]  ان الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكار ; sesungguhnya shalat yang dilakukan dengan sebenar-benarnya shalat, maka akan terjauhi dari segala perbuatan keji dan mungkar. Penggalan dari ayat di atas mengindetifikasikan bahwa untuk bisa mencapai tingkat shalat tersebut maka seorang muslim dalam menjalankan shalat harus sampai pada tingkat khusyu’. Dibutuhkan bagi pelaku shalat untuk bisa: 1) Memahami seluruh makna dari semua bacaan shalat, dan 2) selalu mengingat (focus) pada Alloh dalam menjalankan shalat. Memahami makna dari segala bacaaan shalat yang dibaca merupakan tahapan dalam menuju shalat khusuk, seperti yang firmankan dalam surat thoh:14 وَأَقِمِ الصَلاةً لِذِكرِي  dan dirikanlah shalat untuk berdzikir (mengingat) kepada Alloh”. Adapun lupa (lalai dalam shalat) merupakan kebalikan dari mengingat (dzikir), maka bagi siapa yang lupa (lalai kepada Alloh) saat sedang melakukan shalat, shalat yang dilaksankan bukanlan shalat untuk mengingat (dzikir) Alloh, melainkan lupa (melalaikan) kepada Alloh. Alloh berfirman dalam surat al-A’raf: 205;    وَلاَتكٌن مِنَ الغاَفِلِينَ Janganlah diantara kamu semua sampai lalai (lupa kepada Ku)”. Sebab jika seseorang mudah lupa, maka dia akan mudah terjerumus kepada pikiran duniawai dan sifat was-was. حَتى تَعلَمٌوا ماَ تقُولونَ  (an-Nisa: 43), “sehingga sampai kamu semua dapat memahami semua bacaan-bacaan (dalam shalat) yang kamu baca”. Sebab dengan memahami makna bacaan shalat dapat mencegah pelaku shalat dari perbuatan mabuk, ingkar, dan lalai. Mereka yang lalai dengan shalatnya mereka juga akan mudah terbawa ke arah was-was dan pikiran akan duniawi. Menjalan shalat khuyuk itu harus dengan penuh hormat (ada moralnya/adab) dan penuh ketenangan hati, tidak bisa dengan ketergesah-gesah atau terburu-buru. Rosulallah bersabda: انّمَا الصَلاَةُ تَمسكُنٌ و تَوَاضُعٌ, (dalam kitab Mau’idhatul Mu’minin karangan Jamaluddin, 2005), “sesungguhnya shalat itu dilakukan dengan tenang dan penuh beradap.” Karena (sabda Rosulallah) :

مَن لَم تَنهَهُ صَلاَةُهُ عَنِ اللِفَحشَاءِ وَ المُنكَار لَم يَزدَد مِنَ للهِ إلاَّ بُعداً

 Bagi siapa yang shalatnya tidak mampu mencegah kan dari perbuatan keji dan mungkar, maka tidaklah bertambah kepada seseorang tersebut melainkan semakin jauh kedekatannya kepada Allah” (dalam kitab Mau’idhatul Mu’minin karangan Jamaluddin, 2005).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun