Mohon tunggu...
Mohamad Rozkit Bouti
Mohamad Rozkit Bouti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trying Everything

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pilihan: Soal Kebebasan

5 Maret 2022   19:59 Diperbarui: 5 Maret 2022   20:05 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/

Bukankah kita merindukan kebebasan? Bahkan sejak kecil kita mungkin pernahVberpikir ingin melangkahkan kaki keluar dari rumah atau minggat istilahnya. Entah apa alasannya, ya mungkin karena merasa ingin bebas dan tak mau di kekang.

Berat memang menjadi anak kecil, harus ikut perkataan orang tua "ayok cepet tidur siang!!!" Akhirnya harus mengurungkan niat main yang sudah terbakar sedari tadi. Kalo tak mau dan terus memaksa pergi, siap-siaplah sendal jepit segera meNyapa badan kita, wkwk. Sangat asik dan lucu mengingat masa kecil dulu.

Bertambah dewasa, apakah sudah menemukan kebebasan?

Sekarang, tak ada perintah untuk harus tidur siang, tak ada larangan begadang malam, dan lain-lain. Sebagian orang mungkin masih merasakan hal yang sama dengan masa kecil, namun pasti sedikit lebih bebas. 

Dewasa ini menjadikan kita mengupayakan effort yang lebih untuk malakukan sesuatu. Perkara yang dilakukan bisa beragam dan berasal dari mana saja. Rata-rata kita melakukan hal yang menjadi keinginan, bukan apa-apa keinginan memang harus direalisasikan.

Ini soal pilihan, kita banyak tahu bahwa sekarang pikiran ini punya segalanya. Kita menciptakan banyak hal dengan pikiran ini. Senang, sedih, marah, kecewa adalah pilihan.

Kita bebas memilih harus tertawa atau marah saat melihat orang dengan latar belakang mental menjadi bahan candaan---dark joke katanya.

Kita bebas memilih harus sedih atau senang saat nilai kita jelek dan sahabat kita malah bagus.

Kita selalu punya kebebasan dalam melakukan banyak hal. Keputusannya berada di tangan kita. kita menjadi penuntun dan penentu jalan hidup kita di masa akan datang.

Rasanya memang gampang, tapi ini bukan sekedar kebebasan memilih, tapi ini akan berkaitan dengan keterampilan mempertimbangkan dan mengambil keputusan. Saat kita membuat pertimbangan yang keliru, tentu akan mempengaruhi hasil yang akan kita dapatkan.

Kita perlu mensikronisasi antara kebebasan memilih, mempertimbangkan dan mengambil keputusan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun